Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau!

Tenaga Kesehatan Kurang Jadi Kendala Utama Isolasi Terpusat di Desa Kabupaten Kudus

Bupati Kudus HM Hartopo

KlikFakta.com, KUDUS – Bupati Kudus HM Hartopo juga telah berkoordinasi dengan Asisten satu Pemkab Kudus dan semua camat beserta kepala desa guna mempersiapkan semua kebutuhan untuk membuat tempat isolasi terpusat. 

“Isolasi mandiri terpusat di desa sudah kita siapkan, sarana prasarana yang kurang sudah kita anggarkan. Kendala kita di tenaga kesehatan,” kata Hartopo saat ditemui oleh awak media di Pendapa Kabupaten Kudus

Pihaknya meminta kepada Kepala Badan Pengelolaan Pendapatan Keuangan dan Aset Daerah (BPPKAD) untuk menganggarkan tambahan dana untuk mendatangkan tambahan sumber daya manusia tenaga kesehatan di setiap desa. Sebab jika hanya mengandalkan tenaga dari Bidan desa, ditakutkan penangan untuk pasien covid-19 tidak bisa maksimal.

“Bidan desa tidak bisa melayani semuanya. Ya mungkin bisa, tapi mungkin on call. Bagi pasien yang OTG jangan diremehkan, karena pasca masa inkubasi kadang malah bergejala,” tegasnya.

Lanjut Hartopo, untuk sementara waktu sambil menunggu kesiapan tempat isolasi terpusat di desa, pihaknya mengintruksikan agar mereka yang terkonfirmasi positif virus covid-19 untuk melakukan Isolasi terpusat di Rusunawa Bakalankrapyak.

“Sementara kita tempatkan di Rusunawa. Tempat isolasi di desa masih kita persiapkan semua. Hal ini menjadi tanggungjawab kepala desa masing-masing dan dibantu oleh Jogo Tonggo,” terangnya.

Hartopo juga mengingatkan, bahwa hampir semua desa maupun kelurahan di Kudus zona merah. Dari 123 desa dan 9 kelurahan, Hartopo mencatat sudah ada 80 desa yang zona merah.

Masih kata Hartopo, ia sangat mengandalkan pihak desa dalam pengetatan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro. Bukan dengan menutup semua akses masuk desa, tapi di tiap RT dan RW bisa bisa menutup akses masuk apabila di RT atau RW tersebut berzona merah.

“Penangannya di mikro zonasi. Camat harus bisa turun aktif ke lapangan, RT harus menutup akses masuk wilayah bagi yang berada di zona merah. Semi lockdown di sana, bukan semua desa kita tutup,” tegasnya.

Di tempat yang berbeda, saat dihubungi lewat pesan singkat, Kepala BPPKAD Kabupaten Kudus Eko Djumartono mengatakan bahwa dana refocusing untuk intensif tenaga kesehatan di desa sedang dalam pembahasan. Belum ada kepastian lebih dalam.

“Baru kita bahas,” jawabnya lewat pesan singkat WhatsApp.

RA

Share:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *