Manager bagian jaringan listrik UP3 PLN Kudus M Gati Gayeng Wibowo didampingi Manager unit layanan pelanggan (ULP) PLN Kudus (foto : klikfata.com) |
KlikFakta.com, KUDUS – Sering padamnya di sebagian daerah yang ada di Kabupaten Kudus. Perusahaan Listrik Negara (PLN) UP3 Kudus pun akhirnya menjelaskan terkait permasalahan itu. Padamnya listrik ini dikatakan bisa disebabkan karena dua faktor.
Manager bagian jaringan listrik UP3 PLN Kudus M Gati Gayeng Wibowo mengatakan padamnya listrik di beberapa daerah yang ada di Kudus sejak awal ramadhan, yakni faktor internal maupun eksternal.
“Beberapa case yang terjadi di masyarakat itu karena ada gangguan. Kalau dari sisi internal misalkan terjadi kerusakan di jalur aliran, ada gangguan di gardu, dan lainnya. Sedangkan yang eksternal bisa disebabkan karena baliho, angin kencang, termasuk bencana alam seperti pohon tumbang, ” jelas, Senin (26/4/2021).
Selama Bulan Ramadan ini pula, Gati menjelaskan bahwa pemakaian listrik di wilayah Kabupaten Kudus mengalami peninggkatan yang cukup tinggi. Terhitung yang biasanya rata-rata 504 Mega Watt tiap harinya, sekarang mencapai 544 Mega Watt setiap hari.
PLN UP3 Kudus sendiri, menurut Gati melayani pasokan listrik untuk 323.548 pelanggan yang tersebar di wilayah Kota Kretek. Di mana selama Ramadan, kelonjakan tertinggi terjadi dalam kurun waktu pukul 17.00-22.00 WIB.
“Lonjakannya hampir 10 persen. Sekitar 8 koma sekian persen. Karena terjadi lonjakan, bebannya terlalu naik drastis, jadi satu jalur bebannya tiba-tiba naik drastis, jadi tidak seimbang. Dan karena itu, listrik bisa padam, ” katanya.
Pada dasarnya, sejak awal tahun 2021, PLN Kudus sudah mulai melakukan antisipasi. Mulai dari melakukan managemen travo di 280 titik lokasi Kudus, penambahan travo atau bisa dikatakan dengan sisip travo. Hingga pemeliharaan sisi jaringan tenaga listrik (JTL) baik travonya maupun bebannya.
“Biar kalau naik tidak naik sebelah. Bisa seimbang, ” imbuh Gati.
Dalam menyelesaikan listrik padam, PLN Kudus selalu meningkatkan mutu pelayanannya. Baik dalam hal respon keluhan masyarakat maupun recovery hingga listrik bisa kembali menyala.
Untuk recovery sendiri, Gati mengestimasikan waktu maksimal 3 jam. Harapanbta dalam tiga jam tersebut, bisa melakukan recovery dengan maksimal.
Sementara itu Manager unit layanan pelanggan (ULP) PLN Kudus menjelaskan ketika terjadi pemadaman listrik tiba-tiba, warga Kudus bisa lapor melalui nomor call caenter 123 seperti biasanya. Atau juga bisa melalui aplikasi PLN Mobile.
Dengan aplikasi tersebut, laporan yang masuk bisa langsung direspon dan diberikan keterangan alasan mengapa bisa terjadi pemadaman listrik.
Di kantor PLN sendiri, sudah menyiapkan 48 personel yang standny 24 jam untuk mengatasi permasalahan listrik padam. Selama 10 hari Ramadan, pihaknya juga mencatat ada 3.068 travo yang terganggu. Yakni 6,7 persen dari data keseluruhan.
“Sejak Ramadan kesebelas hingga sekarang, semuanya sudah berangsur menurun. Terakhir kemarin dua lokasi yang padam, ” ungkapnya.
Sedangkan dalam mengetahui secara otomiatis jaringan listrik mana saja yang mati, PLN Kudus baru bisa mencakup jaringan besar. Untuk jaringan kecil seperti jaringan di rumah warga, PLN belum memiliki cara tercepat. PLN masih perlu mendapat laporan dari warga.
“Itu perlu anggaran tinggi. Jadi perlu direncanakan dengan matang terlebih dahulu. Kalau jaringan yang besar, tanpa ada laporan pelanggan phn kita akan tau dan secara otomatis terdeteksi, ” pungkasnya.
RA