Caption : Relawan BPBD Kudus tengah memasang membuat trajak (pembatas jalan) dari bambu dan rafia di sepanjang jalan Garung Kidul – Karangturi. |
KlikFakta.com, KUDUS – Hujan dengan intensitas tinggi yang terjadi beberapa hari ini, membuat debit air Sungai Wulan naik hingga melimpas ke empat wilayah desa di Kecamatan Kaliwungu.
Mengakibatkan warga di empat desa tersebut dikepung banjir. Setidaknya ada 16 RT masih tergenang banjir hingga, Minggu (31/01/2021).
Kepala Pelaksana Harian (Kalkhar) BPBD Kudus Budi Waluyo mengatakan empat desa yang terkepung banjir tersebut yaitu Desa Setrokalangan, Desa Garung Kidul, Desa Kedungdowo, dan Desa Banget.
“Limpasan air dari speelway Goleng imbas dari debit sungai Wulan tinggi sudah mencapai pemukiman di Desa Setrokalangan, Kedungdowo dan Banget, Garung Kidul,” ujar Kepala Pelaksana Harian (Kalkhar) BPBD Kudus Budi Waluyo, Minggu (31/01/2021).
Ketinggian air di pemukiman warga yang tergenang akibat banjir antara 20-100 cm. Selain pemukiman warga, air juga merendam halaman SDN 1 Setrokalangan setinggi 100 cm.
Sementara itu, akses jalan menuju Dukuh Karangturi terendam air mencapai10 – 70 cm. Sedangkan area persawahan yang terendam sekitar 80 hektare dengan masa tanah sekitar 1,5 bulan.
Saat ini pihaknya bersama Satgas PBP Kecamatan bersama BPBD dan TNI Polri membuat trajak (pembatas jalan) dari bambu dan rafia di sepanjang jalan Garung Kidul – Karangturi.
“Sampai dengan saat ini masih dilakukan upaya perbaikan tanggul yang longsor di timur jembatan setrokalangan menggunakan eskavator dari BBWS dan bantuan warga menggunakan sak yang diisi tanah, agar air tidak melimpas ke arah dukuh karangturi,” jelasnya.
Kendati demikian, dia mengatakan, jika posko pengungsian di aula Kecamatan Kaliwungu hingga saat ini masih kosong.
“Sebagian warga masih bertahan di rumah, juga ada yang mengungsi ke rumah keluarga yang tidak terdampak banjir,” tutupnya.
Reporter: S Rahayu.