Perbandingan rumah yang mendapat bantuan RTLH dan Tak mendapat Bantuan RTLH di Desa Papasan Kecamatan Bangsri Jepara. (KF-089) |
klikFakta.com, JEPARA – Kasus pemotongan dana bantuan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) tahun 2017 di wilayah Kecamatan Bangsri belum tuntas. Justru semakin banyak korban yang bersuara atas kasus pungutan liar tersebut. Kondisi terkini diketahui oknum pemotong dana bantuan bagi orang tak mampu tersebut ingin mengembalikan duit yang dipotong.
Berdasarkan informasi yang dihimpun klikFakta.com di lapangan, jumlah korban pungli dana bantuan RTLH semakin bertambah. Diketahui ada puluhan hingga ratusan korban, di wilayah Desa Papasan, Srikandang, dan Tengguli. Ketiganya merupakan desa di wilayah Kecamatan Bangsri Kabupaten Jepara.
Pemotongan dana bantuan tersebut bervariasi, mulai paling rendah Rp 800 ribu hingga tertinggi Rp 2,7 juta. Diduga pemotongan tersebut dilakukan oleh tim yang terstruktur dan masif. Bahkan diduga, dibalik tim tersebut juga ada oknum anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Jepara.
Salah seorang warga berinisial S, warga Desa Papasan mengemukakan, dirinya didatangi salah satu oknum yang memotong dana bantuan pada Senin (19/2/2018) siang di rumahnya. Oknum tersebut berinisial W.
“Dia (W-red) datang ke rumah siang tadi. Katanya mau mengembalikan uang yang dipotong. Tetapi pengembalian yang ingin diberikan tidak penuh, hanya satu juta. Padahal, kami dipotong Rp 1,8 juta,” ujar S kepada klikFakta.com, Senin (19/2/2018).
Ia menjelaskan, selain W masih ada beberapa oknum yang berperan untuk menariki uang potongan bantuan tersebut. Bahkan, informasi yang berhembus di masyarakat, aliran uang pemotongan tersebut juga sampai di oknum anggota DPRD Kabupaten Jepara.
“Kami tidak mau kalau dikembalikan hanya satu juta. Saya rasa warga-warga yang lain juga tidak bersedia,” katanya.
Dari data yang dimiliki klikFakta.com, persoalan bantuan RTLH di wilayah Kabupaten Jepara tidak hanya soal potongan dana. Tetapi juga bantuan yang tidak tepat sasaran. Masih banyak warga tak mampu dan rumahnya tidak layak justru tidak mendapatkan bantuan. Namun beberapa rumah yang layak huni malah mendapatkan bantuan.
Sampai berita ini ditulis, belum ada konfirmasi dari oknum yang diduga menjadi pelaku pemotongan bantuan RTLH tersebut, dan juga oknum anggota DPRD yang diduga terlibat.
klikFakta.com/089-Wahyu