Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau!

Hebat, Siswa SMK RUS Kudus Bikin Bangga Animator Senior Indonesia

Siswa SMK Raden Umar Said Tengah menunjukkan hasil karya film animasi mereka yang sudah menasional (KlikFakta/012)
KlikFakta.com, Kudus – Keterampilan para siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Raden Umar Said, Kudus, Jawa Tengah, boleh jadi membikin para animator seniornya di tanah air tersenyum bangga. Pasalnya mereka telah berhasil membuat film animasi tiga dimensi bertajuk Pasoa dan Sang Pemberani.
“Semua proses pembuatan film ini dikerjakan oleh siswa yang berjumlah 15 orang,” ujar Daniel Harjanto dalam temu wicara bertajuk “Membangun SDM Animasi Indonesia” dari atas panggung utama PopCon Asia yang berlangsung di Jakarta Convention Center, Senayan, Sabtu (13/8/2016).
 
Beberapa guru memang ikut membantu dalam pengerjaan Pasoa dan Sang Pemberani, tapi sifatnya sebatas pendamping yang memberikan saran dan masukan jika ada kesalahan oleh siswa. Melibatkan para mentor ini juga dalam rangka efisiensi waktu.
Daniel yang menggeluti animasi dan grafika komputer sejak 1983 adalah penasihat teknis di Raden Umar Said (RUS) Animation Studio yang dibangun berkat sokongan Djarum Foundation, Autodesk Inc., dan Sumitomo Mitsui Banking Corporation. Seperti namanya, studio tersebut menjadi tempat praktik para siswa SMK RUS Jurusan Animasi.
Fase praproduksi berupa pembahasan konsep dan ide cerita Pasoa dan Sang Pemberani telah dimulai sejak Februari 2015. Memasuki Maret 2016 seturut peresmian RUS Animation Studio, berlangsung proses produksi yang berlanjut hingga sekarang.
“Tahap praproduksi yang paling berat dan memakan waktu lama karena kami harus membuat ide cerita, karakter, naskah, storyboard, dan bolak-balik melakukan revisi dengan semua itu. Ketika sudah masuk proses produksi animasi, pengerjaannya justru lebih lancar,” terang Daniel kepada Beritagar.id kelar acara temu wicara.
Kesulitan tersebut dihadapi Muslikin. Siswa yang baru saja lulus dari SMK RUS itu bertugas membuat berbagai model pepohonan yang nongol dalam film Pasoa dan Sang Pemberani. Jika dilihat sekilas, tugasnya mungkin sederhana saja.
“Setelah dicoba ternyata pembuatannya sulit. Saya harus membuat pohon semirip mungkin dengan desainnya, termasuk gerakan setiap daun kala tertiup angin,” ujar remaja berusia 18 yang bercita-cita jadi animator itu.
Film ini berkisah tentang seekor hewan mitologi bernama Pasoa yang hadir untuk melindungi keanekaragaman hayati di Indonesia.
Pesan utamanya tentang betapa pentingnya menjaga kekayaan alam, sekaligus memperkenalkan kekayaan dongeng tradisional masyarakat Indonesia.
Sebagai pelengkap, lagu tema film animasi berdurasi sekitar 20 menit itu dibawakan Isyana Sarasvati. “Bangga bisa menjadi bagian dari proyek film animasi anak muda Indonesia Pasoa dan Sang Pemberani sebagai komposer dari soundtrack film ini,” tulis Isyana dalam akun Instagram resminya.
“Tujuan kami membuat film ini agar para siswa mengenal proses produksi film animasi. Apakah nanti akan tayang di bioskop, stasiun televisi, atau YouTube itu urusan lain. Saat ini progres pembuatannya telah mencapai 60 persen. Semoga November 2016 sudah rampung,” pungkasnya. (KlikFakta/012)
Sumber: beritagar.id
Share:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *