Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau!

Menteri Pertanian RI Datangi Kota Ukir, Ini yang Dilakukan

baru 20160717220224165KlikFakta, Jepara – Dalam kurun waktu 4 bulan, Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman tercatat sudah 2 kali melaksanakan kegiatan kunjungan kerja ke Kabupaten Jepara. Hal ini merupakan salah satu usaha Pemerintah dalam meningkatkan produksi, memantau ketersediaan dan harga pangan nasional serta upaya menjaga ketahanan pangan nasional. 
Kedatangan pertamanya saat melakukan road-show kunjungan kerja ke beberapa kota dan  Kabupaten di Indoesia. Dimana salah satu Kabupaten/kota yang disinggahinya untuk melaksanakan penen padi adalah Jepara, tepatnya di Gapoktan ( Gabungan Kelompok Tani ) Desa Ujung Pandan Kecamaran Welahan yang saat itu sudah melakukan pertanian modern. (01/04 2016). Selang 4 bulan kemudian, kembali penen raya di Jepara dan kali ini dilakukan di Desa Batu Kali, Kecamatan Kalinyamatan. Kedatangan Menteri Pertanian  kali ini disambut oleh sejumlah kesenian daerah Jepara. Selanjutnya melakukan ritual panen padi dan dilanjutkan menjajal mesin panen padi “Combine Quick Harvester”.  (14/7/2016)
Pada kunjungan yang ke dua ini, Amran Sulaiman menepati janjinya memberikan berbagai jenis bantuan Alat Mesin pertanian (Alsintan). Hal ini dilakukan mengingat Gapoktan ( Gabungan Kelompok Tani ) di Kabupaten Jepara saat ini sudah mengembangkan dan melakukan pertanian modern sebagaimana dilakukan Gapoktan percontohan di Desa Unjung Pandan, Kecamatan Welahan. Bantuan alat dan mesin pertanian tersebut berupa traktor roda empat 7 unit, traktor roda dua 25 unit, pompa air 25 unit, rice transplanter (alat tanam padi) sebanyak 13 unit. Sejumlah alat dan mesin pertanian pun diberikan kepada para petani sebagai bantuan untuk mendukung kegiatan pertanian di Kabupaten Jepara. Amran pun sempat memberikan tambahan bibit jagung gratis sebagai permintaan maaf atas keterlambatan kehjadirannya di Jepara. 
Menteri Pertanian mengingatkan bahwa saat ini kita sudah panen gadu dan rencananya selesai panen diharapkan langsung kita tanam. Hal ini dilakukan sekaligus dalam kerangka menghadapi fenomanan alam la nina di Indonesia. Hal ini pula alasan kenapa kita harus turun langsung bulan Juli-September,  karena ini jatuhnya panen Desember-Februari. Kalau Juli-September luas tambah tanamnya kecil, panennya jadi paceklik. Kita target 3 bulan ke depan minimal 1 juta sebulan. Jadi tidak ada lagi cerita musim paceklik di Indonesia dan apa lagi ada La Nina. Pemerintah melalui jajaran Kementerian Pertanian dan pihak terkait dalam akan terus memantau ketersediaan dan harga pangan nasional sebagai upaya menjaga ketahanan pangan nasional. Mari berproduksi, mari bersama-sama berdaulat pangan. Negara kita besar, negara kita kaya dan kami yakin pasti kita bisa berdaulat, tegasnya!.
Jepara Lumbung Pangan.
Setelah memulai panen tanaman padi secara simbolis di Desa Batu Kali, Kecamatan Kalinyamatan Kabupaten Jepara dan melihat potensi maupun perkembangan pertanian di Jepara, Menteri Pertanian berkeinginan menjadikan Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, menjadi daerah lumbung pangan. Insya Allah Jepara kita jadikan lumbung pangan, jagung. Yang penting ada lahan. Pihaknya akan menyiapkan sampai 10 ribu hektar, benih gratis dan pupuk herbisida. Untuk itu, Kabupaten Jepara harus siap sebagai salah satu lumbung pangan. Apabila Kabupaten Jepara belum siap, usulan akan ditarik kembali. Pihaknya, selaku Menteri Pertanian bahkan berjanji, Tidak akan mundur untuk mempertahankan saudaraku para petani. Karena, Kami lama miskin 20 tahun. Kami juga pernah rasakan apa yang Bapak Petani, jadi kamin tahu persis perasaan dan penderitaan petani, tegas Andi Amran Sulaiman.
Sementara Bupati Jepara pada kesempatan tersebut mengutarakan permasalahan pertanian di Jepara. Diantaranya lahan tanaman padi yang ada berupa tadah hujan. Musim panen menjadi tidak menentu karena bergantung pada curah hujan. Sedangkan sungai sebagai salah satu sumber air untuk irigasi pertanian, belum bisa diandalkan karena mengering. Ahmad Marzuqi berharap rencana pembangunan bendungan di Somosari, Kecamatan Batealit, Jepara, bisa segera direalisasikan agar bisa dimanfaatkan untuk irigasi pertanian serta pengendali banjir. (KF-010)
Share: