Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau!

Perempuan Jepara Dinilai Tangguh dan Berdaya, Begini Kata Anggota DPRD Lusiana Afrianti

Sekretaris Komisi C DPRD Jepara Lusiana Afrianti, S.Psi., M.M. saat menjadi narasumber di salah satu radio di Jepara.

klikFakta.com, JEPARA – Sekretaris Komisi C DPRD Jepara, Lusiana Afrianti, S.Psi., M.M., menegaskan pentingnya perempuan memiliki ketangguhan dan kemandirian dalam menghadapi tantangan zaman. Menurutnya, perempuan tangguh adalah mereka yang kuat, tabah, dan tidak mudah menyerah ketika menghadapi kesulitan hidup.

“Jika kita berusaha sungguh-sungguh disertai doa yang tulus, selalu ada jalan menuju keberhasilan,” kata Lusiana.

Ia menjelaskan bahwa perempuan berdaya adalah perempuan yang memiliki kesadaran penuh terhadap potensi dirinya serta mampu memberikan kontribusi positif bagi keluarga maupun masyarakat sekitar.

Perempuan Jepara Dinilai Memiliki Jiwa Tangguh Turunan Para Pahlawan

Lusiana menyebut, sebagian besar perempuan Jepara telah menunjukkan karakter tangguh dan mandiri, serta memiliki semangat kerja yang tinggi. Menurutnya, hal itu tidak lepas dari inspirasi tiga tokoh perempuan Jepara: Ratu Shima, Ratu Kalinyamat, dan R.A. Kartini.

“Perempuan Jepara dikenal mandiri dan hebat. Mereka memiliki warisan ketangguhan dari para tokoh perempuan masa lampau,” ujarnya.

Ia juga menambahkan bahwa perempuan Jepara banyak yang mahir mengukir kayu, kuat dalam berwirausaha, sekaligus mampu mendidik generasi penerus bangsa. “Perempuan Jepara bukan hanya pengukir kayu, tetapi juga pengukir masa depan,” tambahnya.

Perempuan Perlu Memahami Peran dan Kodrat

Meski mendukung penguatan kapasitas perempuan dan program kesetaraan gender yang terus didorong di Jepara, Lusiana mengingatkan bahwa perempuan tetap perlu memahami dan memposisikan diri sesuai kodratnya.

“Kesetaraan gender penting, tetapi perempuan harus tetap memahami perannya sebagai pendamping suami, meski penghasilannya bisa lebih besar,” tegasnya.

Pemkab Jepara Sediakan TPA di Perusahaan Mulai 2026

Lusiana mengapresiasi dukungan Pemerintah Kabupaten Jepara terhadap perempuan pekerja. Salah satu program penting yang akan berjalan pada tahun 2026 adalah kewajiban setiap perusahaan besar menyediakan Tempat Penitipan Anak (TPA) di lingkungan perusahaan.

“Dengan adanya TPA, ibu pekerja bisa memantau dan merawat anak mereka saat waktu istirahat, terutama untuk pemenuhan ASI,” jelasnya.

Ia menegaskan bahwa perusahaan yang tidak menyediakan fasilitas tersebut akan dikenai sanksi. Kebijakan ini, katanya, merupakan bentuk keberpihakan pemerintah kepada perempuan Jepara yang bekerja.

Perempuan Diminta Bijak Memanfaatkan Media Sosial

Di sisi lain, Lusiana mengajak perempuan Jepara memanfaatkan media sosial secara bijak dan produktif di era digital.

“Kita bisa memanfaatkan media sosial untuk menghasilkan pendapatan. Tapi tetap harus memperhatikan nilai budaya dan agama yang hidup di masyarakat,” pesannya.

Pernyataan Lusiana disampaikan dalam program Obrolan Seputar Situasi di Jepara (Obsesi) yang digelar Radio R-Lisa FM Jepara pada Kamis, 6 November 2025, dipandu oleh Dinda Kirana. (ADV)

Share: