KlikFakta.com, KUDUS – Penyelenggaraan Polytron Superliga Junior tahun ini berlangsung beda dengan hadirnya kompetisi untuk U-13 dan U-15 baik putra maupun putri.
Menariknya, khusus di sektor U-13, para atlet berasal dari klub-klub lokal di berbagai penjuru Indonesia.
Ajang yang diinisiasi oleh Bakti Olahraga Djarum Foundation dan Polytron ini mengadopsi pertandingan format beregu layaknya Thomas dan Uber Cup.
Para pebulutangkis muda tersebut akan berjuang meraih Piala Tontowi Ahmad di sektor U-13 Putra dan Piala Liliyana Natsir untuk U-13 Putri.
Direktur Superliga, Achmad Budiharto, menuturkan keputusan membuka dua kategori baru yakni U-13 dan U-15 didasari harapan agar atlet-atlet dengan usia yang lebih dini mulai terbiasa dalam pertandingan format beregu.
“Kami membuka kategori U-13 dengan tujuan agar sejak dini para atlet sudah mengenal pertandingan beregu. Jadi tidak hanya fokus pada kemenangan, tapi juga membentuk nilai-nilai kerjasama dan sportivitas antarpemain,” ujar Achmad Budiharto, Selasa (16/9).
Ia juga menjelaskan hanya membuka kompetisi U-13 khusus klub lokal agar para pemain semakin percaya diri dan termotivasi membawa pulang gelar juara.
“Kalau klub-klub nasional juga ikut, peserta dari klub lokal pasti akan berpikir dua kali tentang peluang menjadi juara. Dengan adanya aturan hanya klub lokal yang boleh ikut di U-13, tingkat persaingannya jadi lebih merata dan setara,” jelasnya.
“Sehingga ini merupakan kesempatan buat klub lokal untuk bisa mengukur sejauh mana tingkat kompetensi dan keahlian mereka dalam membina atlet-atletnya,” lanjut Achmad Budiharto.
Di sektor putra, terdapat 12 klub yang bertarung merebut titel juara U-13.
Sementara itu, di sektor putri, terdapat 10 klub yang berpartisipasi.
Kepala Pelatih PB Talenta Manado, Gerald Rondonuwu menyambut gembira adanya kategori U13 dan U15 di Polytron Superliga Junior 2025.
“Turnamen ini bagus untuk diikuti karena dengan format beregu dan adanya sistem grup sebelum masuk semifinal, pemain-pemain kami punya kesempatan main lebih banyak, dibanding dengan turnamen individu yang ketika kalah langsung pulang,” ujar Gerald.
Sementara itu, di sektor U-13 Putri, Manager Team Taqi Arena Bandung, Abrar Kharim Sastra menyebut hadirnya kategori U-13 merupakan euforia yang harus dimanfaatkan oleh klub klub lokal untuk mengasah para pemain dalam pertandingan format beregu.
“Dengan bertanding di format ini, pemain memiliki tanggung jawab yang lebih besar dibanding bermain individu. Ini berguna untuk pembentukan mental dan karakter mereka,” tandas Abrar.