KlikFakta.com, KUDUS – Sabtu, 15 Agustus 2025 bertempat di Aula Balai Desa Mlati Lor, Kecamatan Kota, Kabupaten Kudus, telah dilaksanakan kegiatan Seminar Moderasi Beragama dan Penguatan Peran Keluarga: Membangun Kesehatan Mental & Mencegah Kenakalan Remaja yang diselenggarakan oleh KKN-MB Kelompok 096 Desa Mlati Lor tahun 2025. Kegiatan ini diselenggarakan guna upaya pencegahan dan peningkatan kesadaran peran keluarga terhadap pentingnya membangun kesehatan mental dan pencegahan dari kenakalan remaja.
Pada kesempatan kali ini yang bertugas sebagai pemateri yakni Hj. Farida, M. Si. yang merupakan dosen Bimbingan dan Konseling Islam serta Najwa Izza Zulfi, mahasiswa KKN UIN Sunan Kudus. Dalam momentum tersebut, beliau menyampaikan betapa pentingnya mengedukasi anak terkait moderasi beragama, bagaimana cara memberikan pemahaman kepada anak terkait moderasi beragama, membangun kesehatan mental remaja pada generasi ini dan pencegahan dari kenakalan remaja. Sedangkan Najwa, menyampaikan materi terkait parenting islami dan pencegahan pernikahan dini.
Sasaran kegiatan dalam seminar kali ini yakni para orang tua yang mana melibatkan dari ibu-ibu posyandu, ibu-ibu pokja dan perangkat Desa Mlati Lor. Antusiasme para peserta juga terlihat dalam mengikuti seminar ini. Beberapa peserta yakni paraorang tua juga mengajukan pertanyaan terkait permasalahan yang banyak terjadi pada anak-anak maupun remaja di era ini.
Wahyu, salah satu peserta bertanya terkait masalah yang dialami orang tua untuk menjelaskan kepada anak-anak terkait moderasi beragama. Yang mana, kadang kerap salah dipahami oleh anak-anak dan kadang saling mengejek satu membully, “Bagaimana cara kita menyampaikan kepada anak kita terkait perbedaan agama, agar tidak saling mengejek atau membully?” ujar Wahyu.
Menghadapi permasalahan tersebut, Farida menjelaskan “disesuaikan dengan fasenya, dapat disampaikan kepada anak-anak kita sesui dengan pelajaran yakni pancaila. Pada sila pertama Ketuhanan yang Maha Esa, terdapat beberapa agama yang ada di Indonesia. Setiap WNI harus beragama dan orang tua dapat menjadi guru informal untuk anak-anaknya. Perlu menjelaskan kepada anak-anak untuk tidak boleh saling membully karena akan ada sanksinya”.
Beliau juga menyampaikan bahwa untuk mendidik anak perlu memiliki seni, “Perlu memiliki seni dalam menjelaskan kepada anak-anak,” imbuhnya.
Dengan adanya seminar ini, diharapkan peran para orang tua dapat mendidik anak-anaknya mengenai moderasi beragama, membangun kesehatan mental, mencegah kenakalan remaja, parenting islami dan pencegahan pernikahan dini. Kegiatan ini menjadi langkah positif dalam membentuk generasi muda yang tidak hanya cerdas, tetapi juga memiliki karakter yang kuat dan peduli terhadap sesama.