KlikFakta.com, SRAGEN – Sabtu subuh, 12 Juli 2025, langit Sragen masih dibalut kelam dan embun menari di pucuk-pucuk daun, di Masjid Raya Al Falah Sragen berubah menjadi lautan semangat dan harapan.
Tak hanya mengurangi waktu yang terdengar, tetapi juga melakukan ratusan langkah manusia anak muda, orang tua, pelajar, bahkan komunitas pelari lokal, yang berbondong-bondong menyambut Tahun Baru Islam dalam acara bertajuk Muharrun 1447 H (Muharram Run).
Para pelari menempuh jarak 4,47 kilometer. Bukan sekedar angka, jarak itu dipilih mewakili tahun baru Islam, 1447 Hijriyah.
Dalam setiap kilometer, terselip makna dan harapan bahwa setiap langkah adalah bagian dari perjalanan rohani dan refleksi diri, bukan sekadar olahraga, melainkan pesta jiwa, perayaan hidup sehat, dan keharmonisan.
Fajar mulai merekah ketika 649 peserta berkumpul di halaman Masjid Raya Al Falah Sragen untuk mengawali Muharrun 1447 H.
Suasana pagi diawali dengan sholat subuh berjamaah yang diikuti dengan peregangan bersama. Suara tilawah dan lagu Indonesia Raya semakin membangun semangat.
Setelah doa keberangkatan, tepat pukul 06.15, bendera mulai dikibaskan. Ratusan peserta dari berbagai usia mulai berlari, membawa semangat baru menyambut Tahun Baru Islam dalam suasana penuh kebersamaan dan kegembiraan.
Muharrun 1447 bukan sekedar soal berlari sejauh mungkin, tapi tentang makna di balik setiap langkah.
Mahasiswa UIN Sunan Kudus ikut berperan aktif. Bukan hanya sebagai peserta, tapi juga di balik layar merekam momen, mengatur jalur lari, mengatur konsumsi, bahkan menemani keramaian peserta. Dari sini, mereka belajar langsung tentang kerja sama, tantangan nyata, dan pengalaman yang tak didapat dari buku.
Acara ini lebih dari sekedar lari. Ada doorprize seru, permainan interaktif, lomba kostum, hingga lomba foto dengan tema #JadiLebihBaik yang membuat suasana menambah hidup dan akrab.
Dari anak-anak sampai orang tua, semua ikut merasakan semangat kebersamaan sambil menikmati hidangan segar seperti madu nusantara, es degan, jus buah, dan roti yang disediakan, menciptakan momen penuh canda dan energi positif.
Acara ini sukses menggabungkan spiritualitas dan gaya hidup modern.
Seperti kata Faiz Ibnu Alltahif, salah satu peserta, “Lari itu sehat, tapi kalau diawali sholat subuh berjamaah lalu lari bareng di pagi hari, itu ibadah kolektif.”
Masjid pun jadi lebih dari sekedar tempat ibadah, melainkan energi, kreativitas, dan pusat kesehatan yang nyaman.
Para sponsor juga tak ketinggalan berbagi. Madu Nusantara menyumbangkan 100 botol jus madu, Es Degan membagikan 600 gelas, Juskota 300 cup jus buah, Harpan menyediakan 300 roti dan 300 Beng-beng, serta Margobuah dengan semangka segarnya. Mereka semua juga menyemarakkan acara ini dengan kebaikan.
Kesuksesan acara Muharrun 1447 H tak lepas dari kerja sama solid seluruh panitia. Mulai dari takmir masjid yang menjadi penanggung jawab utama, koordinator umum Muhammad Alan Putra Irawan yang mengatur arah kebijakan dan sponsor, hingga Dicky Priambodo selaku ketua pelaksana yang aktif mengawal koordinasi harian di semua lini.
Dengan dukungan panitia dari berbagai divisi sekretariat, dokumentasi, konsumsi, perlengkapan, hingga marshal rute semua bergerak kompak dan terorganisir.
Bagi para panitia dan mahasiswa PPL UIN Sunan Kudus, kegiatan ini menjadi ajang belajar langsung di lapangan bagaimana mengelola ratusan peserta, menangani konsumsi, serta menjaga kelancaran acara dari awal hingga akhir.
“Kami menjalankan acara ini dengan semangat gotong royong, setiap panitia saling mendukung dan bekerja sama. Harapan kami sederhana acara berjalan lancar dan semua peserta merasa senang. Itulah yang terpenting,” ujar Dicky Priambodo, Ketua Pelaksana.
Acara ini bukan hanya soal olahraga, tapi juga memperkuat hubungan sosial. Tak ada jarak antara generasi, antara peserta dan panitia, antara masjid dan masyarakat. Semua menyatu, saling berbagi semangat, lalu menutup kegiatan dengan senyum puas dan hati yang hangat.
(mahasiswa PPL UIN Sunan Kudus)