klikFakta.com, JEPARA — Tim Mantingan Tanggap Bencana (MANTAB) bergerak cepat menindaklanjuti laporan penumpukan sampah di aliran sungai Desa Mantingan, Dukuh Taraman. Lokasi penumpukan berada di bawah jembatan, dekat kawasan wisata Cafe Sawah Bengkok, yang dikhawatirkan dapat memicu banjir akibat tersumbatnya aliran air.
Berdasarkan penelusuran Tim MANTAB bersama petinggi desa, perangkat desa, dan unsur Linmas, penumpukan sampah tersebut dipicu oleh beberapa faktor. Sampah diketahui merupakan kiriman dari wilayah hulu sungai, yakni Desa Sukodono, Tahunan, dan Langon.
Selain itu, kondisi fisik sungai turut memperparah situasi. Aliran sungai yang berbelok tajam menyerupai huruf L menyebabkan arus melambat, sehingga sampah tertahan di bawah jembatan. Pendangkalan aliran sungai setelah jembatan juga menjadi faktor pendukung terjadinya penumpukan.
Tim juga menemukan adanya aktivitas proyek normalisasi sungai yang dilakukan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) di sisi barat jembatan. Selama proses pekerjaan, aliran sungai sempat ditutup sebagian, yang mengakibatkan perubahan arah arus dan menumpuknya sampah di area tersebut.
Sebagai langkah penanganan awal, kerja bakti pembersihan sungai dijadwalkan dilaksanakan pada keesokan hari. Kegiatan ini akan dipimpin oleh Tim MANTAB dengan melibatkan unsur Forkopimcam serta Linmas se-Kecamatan Tahunan.
Koordinator lapangan Tim MANTAB menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari upaya pencegahan bencana, khususnya menjelang puncak musim hujan. “Kami berupaya memastikan aliran sungai kembali lancar agar masyarakat merasa lebih aman,” ujarnya.
Untuk mendukung pembersihan, pemerintah desa bersama Tim MANTAB juga telah mengajukan permohonan bantuan kepada Dinas PUPR, DLH, dan BPBD Kabupaten Jepara, khususnya penyediaan armada dump truck guna mengangkut sampah hasil pembersihan.
Diharapkan, penanganan ini tidak hanya menyelesaikan persoalan penumpukan sampah saat ini, tetapi juga menjadi langkah awal pengelolaan sungai yang lebih baik dan berkelanjutan.
Reporter: Aris S.
