klikFakta.com, Jepara — Ketua Komisi C DPRD Jepara, H. Nur Hidayat, SM, menyebut kegiatan Kelas Pelajar Mengukir yang diselenggarakan Yayasan Pelestari Ukir Jepara sebagai “oase di tengah padang pasir”. Ungkapan itu ia sampaikan saat mengunjungi kelas tersebut yang digelar di Gallery Jepara Wood Carving Performance, Pantai Kartini, Kamis (27/11/2025).
Menurutnya, di tengah merosotnya regenerasi pengukir—baik melalui jalur alami keluarga pengrajin maupun pendidikan formal—kehadiran kegiatan ini menjadi angin segar yang sangat berarti.
22 Pelajar Ikut Angkatan Kedua
Pada angkatan kedua ini, kelas diikuti 22 pelajar dari empat sekolah, yakni:
-
SMPN 2 Jepara
-
SMPN 5 Jepara
-
SMPN 4 Jepara
-
MTs Nafa Petekeyan
Program berlangsung selama dua hari, 26–27 November 2025.
“Sebelumnya, angkatan pertama diikuti oleh 20 pelajar dari SMPN 1 Jepara dan SMPN 3 Jepara,” ujar Nur Hidayat.
DPRD Beri Apresiasi, Pelestarian Seni Ukir Harus Masuk ke Sekolah
Sebagai komisi yang membidangi pendidikan dan kebudayaan, Nur Hidayat memberikan apresiasi penuh terhadap penyelenggaraan Kelas Pelajar Mengukir yang dirancang untuk menjangkau pelajar dari jenjang SD/MI, SMP/MTs, SMA/SMK/MA hingga mahasiswa.
Ia menilai para instruktur yang terlibat merupakan individu berkompeten dan memiliki komitmen kuat dalam mengajar sekaligus melestarikan seni ukir.
“Instrukturnya saya kenal baik—mereka memiliki kompetensi dan dedikasi tinggi untuk mengajar seni ukir,” tuturnya.
Karena itu, ia berencana berkoordinasi dengan Kepala Disdikpora Jepara dan Kepala Kemenag Jepara. Tujuannya, agar kelas Pelajar Mengukir—yang telah diresmikan Bupati Jepara pada 6 November 2025—dapat dimanfaatkan sebagai wadah pembelajaran seni ukir di seluruh satuan pendidikan.
“Saat ini tidak banyak sekolah di Jepara yang memiliki guru berkompeten mengajar seni ukir, juga tidak memiliki sarana dan prasarana memadai,” ujarnya.
Ajak Mahasiswa Turut Melestarikan Seni Ukir
Dalam kunjungan itu, Nur Hidayat juga bertemu lebih dari 25 mahasiswa Unisnu dari Program Studi Desain Produk yang turut hadir mengamati kegiatan.
Ia mengajak para mahasiswa untuk ikut terlibat dalam pelestarian seni ukir sebagai identitas budaya dan kekuatan ekonomi Jepara.
“Seni ukir adalah kekuatan absolut Jepara. Sudah terbukti mengantarkan masyarakat Jepara lebih sejahtera dibanding daerah lain,” tegasnya.
Ia juga mengajak para mahasiswa serta peserta yang hadir untuk membantu mempromosikan kegiatan ini melalui berbagai platform media sosial.
“Bantu sebarkan kegiatan positif dan inspiratif ini, supaya lebih banyak anak muda tertarik belajar mengukir,” pinta Nur Hidayat.







