Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau!

Ketua DPRD Jepara: Doa dan Kedisiplinan Jepara Bersholawat Kunci Harmoni Sosial

Ketua DPRD Jepara, Agus Sutisna saat mengikuti Jepara Bersholawat baru-baru ini.

klikFakta.com, JEPARA – Ketua DPRD Kabupaten Jepara, Agus Sutisna, menekankan bahwa kegiatan keagamaan seperti Jepara Bersholawat memiliki peran yang jauh lebih luas daripada sekadar ritual ibadah. Hal itu disampaikan usai mengikuti acara Jepara Bersholawat baru-baru ini. Menurutnya, acara ini merupakan wadah strategis untuk memperkuat kebersamaan, membangun harmoni sosial, dan menumbuhkan rasa saling menghargai antarwarga.

“Kegiatan seperti ini sangat penting untuk memperkuat kebersamaan. Melalui sholawat, kita satukan hati, jaga kedamaian, dan perkuat kerukunan di Jepara,” ujar Agus Sutisna.

Jepara Bersholawat, yang awalnya digagas sebagai kegiatan keagamaan rutin, kini telah berkembang menjadi simbol persatuan masyarakat Jepara. Kegiatan ini menghadirkan warga dari berbagai latar belakang, usia, dan profesi, berkumpul dalam satu tempat untuk bershalawat, berdoa bersama, dan menikmati musik religi yang menyejukkan hati.

Lebih dari Sekadar Ibadah: Media Pendidikan Sosial dan Budaya

Agus Sutisna menambahkan bahwa kegiatan semacam ini juga memiliki dampak pendidikan sosial. Melalui sholawat, generasi muda belajar tentang nilai-nilai toleransi, solidaritas, dan tanggung jawab sosial. Mereka diajak untuk memahami bahwa persatuan dan kerukunan adalah pondasi bagi pembangunan masyarakat yang damai dan harmonis.

Selain itu, Jepara Bersholawat juga menjadi sarana pelestarian budaya lokal, terutama dalam bentuk musik sholawat tradisional yang dikombinasikan dengan nuansa modern. Menurut Agus, ini menunjukkan bahwa agama dan budaya bisa berjalan beriringan, saling menguatkan, dan tetap relevan dalam kehidupan masyarakat kontemporer.

Peran DPRD Jepara dalam Memperkuat Nilai Kebersamaan

Ketua DPRD Jepara menegaskan bahwa lembaga legislatif tidak hanya berperan dalam pembentukan regulasi dan pengawasan pembangunan, tetapi juga dalam memfasilitasi kegiatan yang menumbuhkan kebersamaan masyarakat. Dukungan DPRD terhadap Jepara Bersholawat adalah bagian dari strategi yang lebih luas untuk menjaga stabilitas sosial dan membangun jaringan komunikasi antarwarga yang harmonis.

“Kebersamaan dan kerukunan tidak hanya dibangun melalui peraturan, tetapi juga melalui kegiatan nyata yang melibatkan seluruh lapisan masyarakat. DPRD berkomitmen untuk mendukung kegiatan-kegiatan seperti ini karena dampaknya langsung terasa di tingkat komunitas,” ujar Agus.

Doa dan Harmoni sebagai Pilar Pembangunan Masyarakat

Jepara Bersholawat juga menjadi momen bagi masyarakat untuk meningkatkan kepedulian sosial. Selama acara berlangsung, selain bershalawat dan berdoa, peserta seringkali melakukan aksi sosial seperti penggalangan dana untuk warga kurang mampu, bantuan pendidikan, dan kegiatan lingkungan. Agus Sutisna menekankan bahwa ini adalah contoh nyata bagaimana kegiatan keagamaan dapat mendorong warga untuk ikut serta membangun kesejahteraan sosial.

Lebih jauh, kegiatan ini juga memiliki efek psikologis positif bagi masyarakat. Musik sholawat, doa bersama, dan suasana harmonis terbukti mampu menurunkan tingkat stres dan meningkatkan rasa optimisme masyarakat. Hal ini penting, karena masyarakat yang bahagia dan tenang akan lebih produktif dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk pendidikan, ekonomi, dan interaksi sosial.

Jepara Bersholawat sebagai Model untuk Daerah Lain

Agus Sutisna berharap kegiatan seperti Jepara Bersholawat dapat menjadi model bagi daerah lain dalam membangun persatuan melalui cara-cara kreatif dan damai. Ia menekankan bahwa kerukunan sosial bukan sesuatu yang otomatis terjadi, tetapi harus diekalkan melalui aktivitas rutin yang memupuk solidaritas dan kebersamaan.

“Persatuan bukan sekadar slogan, tapi praktik sehari-hari. Kegiatan seperti Jepara Bersholawat mengingatkan kita bahwa doa, harmoni, dan kebersamaan adalah kekuatan besar untuk menjaga kedamaian dan stabilitas di daerah,” pungkas Agus Sutisna.

Dengan dukungan DPRD Jepara, kegiatan keagamaan seperti ini diharapkan tidak hanya menjadi agenda tahunan, tetapi bagian integral dari pembangunan karakter masyarakat, yang menekankan nilai-nilai toleransi, gotong royong, dan semangat kebersamaan di seluruh wilayah Jepara. (ADV)

Share: