KlikFakta.com – Rahayu Saraswati mengagetkan publik dengan keputusannya mundur dari kursi Anggota DPR RI Fraksi Gerindra.
Dalam unggahan di akun Instagram pribadinya @rahayusaraswati dilihat pada Rabu (10/9), Saras memberi pernyataan sepanjang 6 menit untuk memberi klarifikasi tentang pernyataannya 6 bulan lalu sekaligus meminta maaf.
Saras menyebut ada pernyataannya di sebuah podcast yang diplintir hingga jadi bahan menyakiti hati masyarakat.
Podcast yang dimaksud adalah On the Record di Antara TV Indonesia dan berjudul “Rahayu Saraswati Kupas Isu Perempuan hingga Kolaborasi Ekonomi Kreatif” yang tayang di YouTube pada tanggal 28 Februari 2025.
“Pernyataan saya diambil dari menit ke 25.37 detik sampai menit ke 27.40 detik. Cukup panjang sebenarnya. Dua menit lebih yang dijadikan beberapa kalimat oleh pihak-pihak yang ingin menyulutkan api amarah masyarakat,” ucapnya dalam pernyataan itu.
Ia mengaku tidak memiliki maksud menyakiti hati masyarakat yang sedang berusaha.
Namun ia mengakui, sebagai seorang pengusaha, dirinya memiliki privilege.
“Sebagai seorang pengusaha yang pernah merintis sebuah EO, lalu menjadi pengusaha dengan ratusan karyawan, maupun sekarang sebagai advisor bagi berbagai startup yang sedang dirintis oleh anak-anak muda Indonesia yang memberikan solusi bagi komunitasnya masing-masing, saya paham betul bahwa memulai usaha tidaklah mudah,” ungkap Saras.
“Namun, saya menyadari bahwa saya memiliki privilege yang sangat besar dan keluarga termasuk suami yang mendukung saya berusaha,” lanjutnya.
Ucapan dan respon masyarakat ini mendasari Saras mengambil tindakan untuk mengundurkan diri.
“Kesalahan sepenuhnya ada di saya. Oleh sebab itu, melalui pesan ini, saya ucapkan permohonan maaf yang sebesar-besarnya atas ucapan dan kesalahan saya. Dengan ini, saya menyatakan pengunduran diri saya sebagai anggota DPR RI kepada fraksi Partai Gerindra,” ungkap Saras.
Pernyataan Saras di Podcast
KlikFakta mencoba melihat ucapan apa yang dimaksud oleh Saras di Podcast tersebut.
Pada durasi yang dimaksud, Saras mengungkapkan keinginannya agar anak muda menjadi kreatif memanfaatkan teknologi tanpa bergantung pada pemerintah.
“Kita harus melihat sektor ini berbeda ya. Saya salah satu yang nggak setuju kalo misalkan dibilang ‘oh seharusnya pemerintah harus bisa mempertahankan sektor-sektor tersebut’,” ucapnya.
Saras meminta anak muda Indonesia menjadi kreatif dan membuka lapangan kerja sendiri.
Setelahnya, Saras baru menyebut agar anak muda jangan bergantung pada sektor padat karya.
Lebih lanjut, Saras menegaskan kembali pernyataannya mengenai jangan bergantung pada pemerintah pada menit 27:25.
“Jangan hanya bersandar. Karena kalo masih bersandar pada sektor padat karya masih bersandar pada pemerintah untuk providing job kita masih di jaman kolonial berarti yang mana kita bersandar pada raja, ratu, kiai untuk kasih kita kerjaan,” katanya.