KlikFakta.com, KUDUS – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) UIN Sunan Kudus melaksanakan program kerja di bidang pendidikan dengan mendampingi proses pembelajaran Al-Qur’an di TPQ Manhajul Furqon, Desa Kandangmas, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus. Program yang berlangsung sejak awal Agustus, dengan ini mengusung tema “Langkah Kecil, Cahaya Besar: Bersama Santri Yanbu’a” sebagai wujud nyata pengabdian mahasiswa kepada masyarakat. Kegiatan pendampingan ini menggunakan Metode Yanbu’a, metode pembelajaran Al-Qur’an yang terstruktur dan mudah dipahami anak-anak. Dalam kegiatan pendampingan ini, setiap kelas didampingi oleh 2–3 mahasiswa KKN bersama 1 guru TPQ, sehingga santri memperoleh bimbingan lebih intensif.
Kegiatan belajar rutin dilaksanakan sore hari, bersamaan dengan waktu santri TPQ belajar. Suasana belajar tampak lebih hidup dan menyenangkan. Para santri tidak hanya membaca Al-Qur’an, tetapi juga muroja’ah hafalan surat-surat pendek, hingga menghafal doa-doa harian. “Alhamdulillah dengan adanya mahasiswa KKN, anak-anak terlihat lebih bersemangat. Mereka merasa lebih diperhatikan dan lebih cepat memahami bacaan. Suasana kelas jadi lebih ceria,” tutur salah satu ustadzah TPQ.
Para santri pun antusias. Mereka menyambut kakak-kakak pelajar dengan senyum dan semangat. “Senang kalau ada kakak KKN, jadi lebih mudah menghafal,” ucap Hafidz salah satu santri jilid 5 sambil tersenyum.
Bagi mahasiswa KKN, pengalaman ini bukan sekadar mengajar. Mereka belajar memahami karakter anak-anak, melatih kesabaran, serta menumbuhkan rasa ikhlas dalam pengabdian. “Kami merasa senang bisa ikut serta.Semoga langkah kecil ini membawa cahaya besar bagi para santri,” ungkap Chakim Sebagai koordinasi kelompok.
Melalui program ini, terjalin sinergi antara guru TPQ, mahasiswa KKN, dan masyarakat. Harapannya, kegiatan ini tidak hanya berhenti saat KKN berakhir, tetapi menjadi langkah awal dalam membentuk generasi Qur’ani yang cerdas, berakhlak, dan mencintai agama. Program pengajaran di TPQ ini juga sejalan dengan tema besar KKN UIN Sunan Kudus, yakni Pemberdayaan Potensi Desa dan Penguatan Moderasi Beragama.
