Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau!

Menebar Cinta, Menepis Luka: Gerakan Anti-Bullying Mahasiswa KKN UIN Sunan Kudus di SD 8 Kandangmas

KlikFakta.com, KUDUS – Sabtu, 9 Agustus 2025, sinar mentari menyapa hangat halaman SD 8 Kandangmas. Udara segar bercampur tawa riang anak-anak menyelimuti suasana. Seperti bunga-bunga yang baru mekar, para siswa dari kelas 1 hingga 6 berbaris rapi, menantikan kegiatan yang berbeda dari biasanya. Hari itu, Mahasiswa KKN UIN Sunan Kudus hadir membawa pesan penting: “Tidak ada tempat untuk bullying di hati kita.”

“Sekolah yang hebat adalah sekolah yang menumbuhkan cinta, bukan ketakutan,” ujar Kepala Sekolah, Bapak Mulyono, dalam sambutannya. Ia menegaskan harapannya agar kegiatan ini menjadi awal dari budaya sekolah yang ramah, aman, dan saling menghargai.

Kegiatan ini dipandu oleh tim KKN UIN Sunan Kudus yang dipimpin dua narasumber utama, Rizqi Dwi Indah Safitri dan Maulida Nurul Fitria, dengan dukungan penuh anggota KKN lainnya yang bertugas mengkoordinasi per kelas. Mereka menyusun strategi agar pesan anti-bullying dapat sampai ke hati setiap anak, bukan sekadar masuk telinga.

Rundown acara dimulai dengan doa bersama yang dipimpin oleh dua siswa kelas 6, diikuti seluruh siswa dan guru. Setelah itu, MC membuka acara dengan semangat, mengajak semua yang hadir untuk bersorak “Kita Bisa Anti-Bullying!”. Kemudian, para narasumber mulai menyampaikan materi dengan PowerPoint yang dilengkapi tampilan video animasi bertema anti-bullying.

“Bullying itu seperti duri di dalam taman bermain. Jika tidak dicabut, ia akan melukai siapa saja yang bermain di sana,” tutur Rizqi Dwi Indah Safitri dalam salah satu sesi penyampaian materi. Sedangkan Maulida Nurul Fitria menambahkan, “Hari ini kita belajar untuk menjadi teman yang menguatkan, bukan yang menjatuhkan.”

Untuk membangkitkan semangat, narasumber mengajak siswa melakukan icebreaking seperti “Tepuk Fokus” dan “Tepuk Anti-Bullying” yang membuat suasana menjadi meriah.

Ditampilkan tayangan video edukatif yang berisi pesan penting mengenai pencegahan bullying serta cara mengatasinya jika melihat atau mengalami perundungan.

Setelah menonton video, para siswa diminta menulis notes kecil tentang perasaan mereka: apakah pernah dibully, menjadi pelaku, atau menjadi saksi. Tulisan-tulisan itu menjadi jendela untuk memahami dunia batin mereka.

Sebagian anak dengan keberanian luar biasa maju ke depan menceritakan pengalaman mereka, baik sebagai korban maupun pelaku dengan bimbingan penuh empati dari narasumber. Setiap anak yang berani berbagi cerita mendapatkan doorprize. Sorak-sorai dan tepuk tangan dari teman-teman membuat suasana penuh dukungan. Kegiatan ditutup dengan pesan hangat dari narasumber dan foto bersama yang menjadi kenangan berharga.

Kegiatan berlangsung lancar dan penuh keceriaan. Melalui sosialisasi ini, diharapkan kesadaran anti-bullying dapat tertanam kuat pada diri siswa sehingga tercipta budaya saling menghargai di lingkungan sekolah.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program kerja mahasiswa KKN UIN Sunan Kudus di Desa Kandangmas yang fokus pada pendidikan karakter dan kesehatan mental anak. Melalui sosialisasi ini, diharapkan siswa SD 8 Kandangmas dapat lebih memahami dan menerapkan sikap saling menghargai dalam kehidupan sehari-hari.

 

Share: