Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau!

Dari Musik ke Ekonomi: Edi Siswanto dan BSP Hidupkan Malam Kudus Lewat CFN

KlikFakta.com, KUDUS – Jalan Dr. Ramelan pada Sabtu malam (2/8/2025) berubah wajah. Bukan sekadar ditutup untuk kendaraan, tapi dibuka lebar-lebar untuk denyut ekonomi rakyat.

Ribuan orang tumplek blek memadati Car Free Night (CFN) perdana, inisiatif segar dari Pemkab Kudus yang tak sekadar menghadirkan hiburan, tapi memberi ruang bagi pelaku UMKM untuk unjuk gigi.

Di bawah gemerlap lampu dan iringan tembang nostalgia dari OM. Remo Kudus, malam itu menjadi milik rakyat. Ratusan stan kuliner, kerajinan, hingga fashion lokal menyatu dalam semangat kebangkitan ekonomi.

Jajanan jadul bertemu generasi Z, jamu tradisional berdampingan dengan live music, dan pedagang kaki lima berdiri sejajar dengan harapan besar akan perputaran rupiah.

“Ini bukan pasar malam biasa,” tegas Edi Siswanto, Penasehat BSP (Bolone Sambel Pusat) yang juga menjadi sponsor utama panggung hiburan CFN.

Dalam sambutannya, Edi menekankan bahwa inilah saatnya ekonomi rakyat diberi panggung utama.

“Malam ini bukti bahwa UMKM bisa jadi magnet. Bukan hanya soal jualan, tapi juga soal keberdayaan. Kita ingin CFN ini menjadi napas baru Kudus yang tak cuma sibuk siang hari, tapi juga hidup di malam hari,” ujarnya.

Antusiasme serupa datang dari para pelaku UMKM. Lailatul Sa’adah, penjual jajanan jadul dan jamu herbal, tak bisa menyembunyikan rasa syukurnya.

“Jualan saya cepat habis. Ramai, penuh, saya senang sekali. Semoga ada rutin, dua atau tiga kali sebulan,” katanya sambil melayani pembeli terakhir malam itu.

Tak hanya ekonomi yang bergerak. CFN juga menjadi panggung kebersamaan, ajang silaturahmi lintas generasi, dan simbol kemandirian daerah yang tahu cara mendengar detak rakyatnya.

CFN bukan basa-basi program. Ini bentuk perlawanan halus terhadap stagnasi. Ketika pusat-pusat perbelanjaan besar menyita atensi, Pemkab Kudus justru memutar balik perhatian ke pelapak-pelapak kecil yang butuh kesempatan, bukan belas kasihan.

Dinas Perdagangan Kudus bersama Paguyuban PKL dan BSP membuktikan bahwa kolaborasi antara negara dan rakyat bisa menghadirkan dampak. Bukan proyek menara gading, tapi gerakan yang menyentuh langsung jalanan, lapak, dan kehidupan.

Malam itu, Kudus tak hanya bercahaya, tapi menghidupkan harapan.

 

(Zulfikar)

Share: