KlikFakta.com, KUDUS – Kemenangan berhasil digapai Tim All Stars Bandung dalam HYDROPLUS Piala Pertiwi U14 & U16 2025 All Stars.
Tim besutan pelatih Dian Nadia Mutiara sukses menundukkan skuad All Stars Tangerang dengan skor tipis 1-0 dalam laga final di Supersoccer Arena, Kudus, Jawa Tengah, Minggu (13/7).
Gol pamungkas berhasil tercipta di momen-momen terakhir, tepatnya di menit ke 59, dari skema tendangan bebas yang dilancarkan penggawa All Stars Bandung, Indira Fatima.
Executive Committee Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (Exco PSSI), Vivin Cahyani Sungkono mengapresiasi dukungan Djarum Foundation dan HYDROPLUS yang telah menyukseskan kejuaraan ini, serta memiliki komitmen untuk membangun ekosistem sepak bola putri Tanah Air.
“Saya berterima kasih kepada Djarum Foundation yang memang sudah memulai (kompetisi sepak bola) dari usia 8 sampai usia 16. kami sangat mengapresiasi dan kami berharap di tahun-tahun ke depan Piala Pertiwi akan semakin besar scope-nya, bisa menjangkau ke seluruh negeri,” ujar Vivin yang hadir menyaksikan partai final.
Lebih lanjut, ia mengaku telah mengantongi nama-nama pesebakbola potensional untuk mewakili timnas putri Indonesia U-16 berlaga di Piala AFF U-16 Putri 2025 pada Agustus mendatang.
“Kami mendapatkan sejumlah nama yang sudah dikantongi dari hasil seleksi untuk kita persiapkan bergabung di timnas putri Indonesia U-16,” tambahnya.
Pada kesempatan yang sama, Pelatih Kepala Timnas Putri Indonesia, Satoru Mochizuki mengakui, selama menyaksikan pertandingan secara langsung sejak Kamis (10/7), ia menemukan banyak pesepakbola putri potensial.
“Banyak sekali pemain yang punya potensi di sini. Tapi ada beberapa hal yang perlu diperbaiki, terutama para pemain harus mau terus latihan dan berkembang,” ucap Coach Mochi, sapaan akrabnya.
Coach Mochi melanjutkan, dari sekian banyak pemain yang punya performa menonjol, ada satu yang cukup menarik perhatiannya. Adalah Top scorer Fadilla dari All Stars Sumut yang sukses mengemas 10 gol sepanjang kejuaraan bergulir.
“Bukan maksud memilih satu pemain aja, karena semua pemain bagus. Tapi memang yang menonjol itu nomor 11 dia (Fadilla) jadi top scorer. Gaya bermainnya dan insting mencetak golnya luar biasa. Jadi menantikan untuk ke depannya akan menjadi pemain seperti apa,” terang Coach Mochi.
Pertarungan Final Berlangsung Alot
All Stars Bandung yang dikomandoi Alya Fahira langsung membangun serangan intens sejak peluit kick-off ditiup.
Pressing dengan bola-bola pendek dari tengah lalu diumpan ke winger kanan atau kiri All Stars Bandung menjadi pola permainan untuk mencoba membuka peluang gol.
Tak tinggal diam, All Stars Tangerang memberikan counter attack yang masih dipatahkan oleh bek All Stars Bandung sehingga Febri Arum yang biasa menjadi goal getter tak mampu mencapai kotak penalti.
Pertarungan di tengah lapangan kerap terjadi yang menghasilkan bola-bola mati. Sejumlah peluang emas yang tercipta kedua tim juga belum mampu dieksekusi sempurna.
Di paruh babak pertama, All Stars Bandung masih gigih mempertahankan dominasi permainan.
Sementara All Stars Tangerang tak menyerah untuk terus ngotot memberi tekanan balasan. Kiper All Stars Bandung, Elbian Defika Aryasatya harus melakukan save bertubi-tubi dari tembakan bola keras yang diceploskan lini serang All Stars Tangerang.
Hingga tambahan waktu 1 menit di babak pertama selesai, tidak ada gol tercipta.
Usai turun minum, jajaran pelatih All Stars Bandung mulai melakukan rotasi pemain. Di sisi lain, All Stars Tangerang tak gentar menggempur pertahanan lawan.
All Stars Tangerang terus membayangi ketat pergerakan All Stars Bandung. Hampir tidak ada ruang cukup untuk mengumpan bola.
Kemelut di zona bahaya All Stars Tangerang terus berlanjut.
Keputusan tim pelatih All Stars Bandung untuk bongkar pasang pemain membuahkan hasil.
Memanfaatkan kondisi fisik All Stars Tangerang yang mulai menurun di 10 menit akhir babak kedua, penggawa All Stars Bandung kompak memanfaatkan bola-bola mati.
Kebuntuan terpecah saat All Stars Bandung mendapatkan hadiah free kick di menit 59.
Sniper All Stars Bandung, Indira Fatima yang baru masuk di pertengahan babak kedua mampu melambungkan bola menukik ke arah sisi atas kanan gawang.
Keunggulan All Stars Bandung 1-0 atas All Stars Tangerang bertahan hingga babak kedua berakhir.
“Pertandingan yang menguras tenaga, karena pertahanan lawan sulit ditembus. Teman-teman sangat kerja keras di lapangan, sampai tadi ada kesempatan untuk free kick, Coach Dian meminta untuk menendang keras ke kanan gawang dan kaget bisa jadi gol,” kata Indira.
Head Coach All Stars Bandung, Dian Nadia Mutiara mengakui ketangguhan All Stars Tangerang dalam duel sengit di partai pamungkas tersebut.
Memanfaatkan kelemahan lawan, Coach Dian berani mengambil keputusan untuk merotasi pemain demi memecah kebuntuan.
“Saya lihat beberapa pemain sempat kelelahan jadi kita melakukan pergantian, sehingga ada tenaga baru untuk kembali melawan All Stars Tangerang yang tampil solid di berbagai lini,” ungkap Coach Dian usai laga.
Di sisi lain, kegagalan untuk merebut podium tertinggi di ajang HYDROPLUS Piala Pertiwi U14 & U16 2025 All Stars tak menyurutkan motivasi Midfielder All Stars Tangerang, Yuri Maheswari Wijaya untuk tetap berlatih dan mengejar mimpi menjadi pesepakbola putri handal.
“Saya bangga dengan teman-teman satu tim yang bisa berjuang sampai ke final. Ini catatan yang bagus sekali, sayangnya kita belum bisa menang. Saya yakin dengan terus berlatih, tahun depan kita bisa juara lagi,” kata Yuri pasca laga.
Head Coach All Stars Tangerang, Saronih mengapresiasi perjuangan tim asuhannya. Pada babak final, tim asuhannya telah tampil maksimal dengan strategi permainan yang diterapkan.
“Menurut saya semuanya sukses hari ini, ketika kita bisa menghalau saat All Stars Bandung menyerang, begitu juga sebaliknya. Alhamdulillah semangat juang mereka tinggi, mulai dari sempat kalah 1-3 dari All Stars Malang, motivasi terus meningkat hingga final,” ujar Saronih.