KlikFakta.com, JEPARA – Sahabat Difabel (Sadifa) Kabupaten Jepara meminta pemetintah setempat lebih serius memperhatikan pendidikan bagi anak disabilitas atau anak berkebutuhan khusus (ABK).
Pasalnya sampai sekarang Jepara hanya memiliki 1 Sekolah Luar Biasa (SLB) yang membuat banyak anak difabel tidak bisa mencicipi bangku pensidikan.
Sekretaris Sahabat Difabel (Sadifa) Jepara, Aswin Helmi Arditianto mengatakan, keberadaan SLB negeri yang terletak di Desa Senenan, Kecamatan Tahunan masih sulit dijangkau anak difabel.
Terutama yang tinggal di wilayah terpencil dan jauh dari pusat kota.
Selain jarak tempuh, minimnya transportasi juga menjadi tantangan tersendiri.
Walhasil, beberapa anak difabel tidak sekolah sama sekali karena tidak ada alternatif lain yang dekat rumah mereka.
“SLB Jepara hanya ada satu, orangtua merasa kasihan karena mengantar anaknya ke sekolah dengan jarak yang cukup jauh. Apalagi ketika musim hujan, kasihan yang tidak punya mobil,” kata Aswin, Jumat (13/6/2025).
Ia menilai perlu ada penambahan SLB di wilayah utara dan timur Jepara.
Contohnya pembangunan SLB di Kecamatan Bangsri atau Kembang untuk mengakomodir anak difabel di wilayah utara. Seperti Kecamatan Kembang, Bangsri, Keling, dan Donorojo.
Menurutnya, anak-anak di wilayah tersebut harus menempuh perjalanan puluhan kilometer untuk sampai ke SLB Senenan.
“Minimal, dibuatkan SLB di daerah utara ya, biar teman-teman berkebutuhan khusus juga tidak terkendala jarak.”
Wilayah timur dan selatan Jepara juga sangat membutuhkan kehadiran SLB.
SLB di wilayah tersebut akan menampung ABK di Kecamatan Pecangaan, Kalinyamatan, Mayong, dan Welahan.
Sementara SLB di Desa Senenan yang sudah ada bisa difungsikan untuk melayani wilayah sekitar seperti Kecamatan Jepara, Tahunan, Kedung, Batealit, dan Pakisaji.
Aswin berharap, pemerintah bisa memberi perhatian serius terhadap kondisi pendidikan ABK di Jepara.
“Teman-teman berkebutuhan khusus hanya lima puluh persen yang bisa mengakses pendidikan,” bebernya.
Merespon permintaan itu, Bupati Jepara Witiarso Utomo menyampaikan, pihaknya akan membincangkannya dengan Pemprov sebagai pihak yang memiliki kuasa.
“Kami sudah berdiskusi dengan provinsi untuk mengajukan SLB di Jepara, plus SMA/SMK di Jepara. Harus perbanyak komunikasi karena memang ranahnya di provinsi,” katanya.