KlikFakta.com – Wakil Menteri (Wamen) Kebudayaan Indonesia, Giring Ganesha, baru-baru ini mengusulkan Klenteng Cu An Kiong yang terletak di Lasem, Rembang, untuk menjadi cagar budaya nasional.
Giring mengungkapkan Kelenteng yang memiliki nilai historis masuknya etnis Tionghoa di pulau Jawa ini tengah diproses untuk tercatat sebagai cagar budaya nasional. Pihaknya juga akan berupaya semaksimal mungkin.
Giring juga mengagumi arsitek dari salah satu kelenteng tertua di Nusantara ini. Ia pun menyampaikan terima kasih kepada komunitas dan yayasan yang selama ini telah merawat kelenteng tersebut.
“Jujur saya pernah ke beberapa kelenteng di Indonesia, kelenteng ini yang paling, artefak- artefaknya luar biasa. Di sana ada tandu yang usianya 600 tahun, dan masih disimpan dan dijaga oleh komunitas dan yayasan di sini, jadi terimakasih sekali,” ujar Giring, pada Kamis (30/01) .
Sementara itu, Pegiat Pelestarian Sejarah Lasem, Agni Malagina, menjelaskan bahwa pada tahun 1.400 atau abad 15 kelenteng ini sudah berdiri. Kelenteng ini juga memiliki artisektur dan artefak, ragam hias yang mencerminkan nilai akulturasi budaya yang luar biasa.
“Keunikan dari kelenteng yang lain ya, selain masih asli , mulai dari ragam hiasnya, ukiran, keindahannya saya kira juga memiliki nilai penting tidak hanya untuk Lasem. Karena selain cagar budaya, punya nilai estetik dan seni begitu tinggi , juga sebagai simbol representasi akulturasi indonesia , ” jelas Agni.
Agni juga berharap Kementerian Kebudayaan bisa mendukung upaya pelestarian yang ada di Kabupaten Rembang. Sementara ini, kelenteng yang diperkirakan dibangun tahun 1400-an ini, masih menjadi cagar budaya tingkat kabupaten. Untuk menunuju kawasan cagar budaya nasional, harus ada situs atau bangunan yang dicagarbudayakan.
Kunjungan Giring Ganesha ke klenteng ini juga menandai perhatian lebih terhadap situs-situs bersejarah lainnya di Indonesia. Ini menjadi harapan baru bagi pelestarian warisan budaya yang seringkali terabaikan dalam perkembangan zaman modern.
Dengan segala nilai historis dan budayanya, Klenteng Cu An Kiong bukan hanya sekadar tempat ibadah umat Konghucu, tetapi juga menjadi simbol persatuan dan toleransi antarbudaya di Indonesia. Ahmat Saiful