KlikFakta.com, DEMAK – Ribuan hektare sawah di Kabupaten Demak mengalami gagal panen atau puso akibat dua banjir besar pada Februari dan Maret 2024.
Produksi beras di Demak pun terancam menurun akibat hal ini.
Kepala Bidang Tanaman dan Holtikultura Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Demak Hery Wuryanta memastikan penurunan produksi beras.
Namun begitu, dalam setahun, produksi gabah di Demak bisa tembus hingga 300 ton.
“Kalau dari sisi produksi, memang ada penurunan. Tapi kalau Demak kan produksi kita surplus terus di mana dalam setahun sekitar 200 sampai 300 ribu ton itu kan,” kata Hery. Dilansir Kompas.com, Jumat (19/4/2024).
Hery menyebut dalam setahun panen padi di Kabupaten Demak. Sementara total sawah yang gagal panen selama banjir kurang lebih mencapai 4.299 hektar.
“Puso 4.299 hektare, itu tinggal dibagi. Kalau luasan sawah kita dalam satu tahun kan mendekati 100 (hektare) ya, mungkin hanya kecil, 0,4 persen (penurunan produksi),” jelasnya.
Dia masih optimis Demak sebagai lumbung padi Jawa Tengah tidak akan kekurangan pangan. “Cuma yang terjadi adalah penurunan, penurunan produksi saja. Di sisi penyediaan pangan kita masih surplus,” katanya.
Hery memastikan dua banjir besar yang terjadi beberapa waktu lalu akan membuat masa tanam mundur.
Saat ini, Kabupaten Demak baru memasuki masa tanam padi kedua atau MT2.
Dengan demikian, maka masa tanam palawija akan molor.
“Tanam jelas mundur, ini nanti dampaknya kan palawija,” katanya.
Selama masa setahun, petani Demak menanam tiga kali, padi-padi, palawija atau mana tanam MT1, MT2, MT3.
Sumber: Kompas.com
Nice