KlikFakta.com, JEPARA – Akibat banjir yang menerjang, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Jepara memastikan ribuan hektar sawah padi di Kabupaten Jepara mengalami puso.
Kepala DKPP Kabupaten Jepara, Diyar Susanto mengatakan, ada 1.795 hektare sawah yang dipastikan puso.
Ribuan hektare sawah tersebut tersebar di berbagai titik.
“Tersebar di 48 desa di delapan kecamatan se-Kabupaten Jepara,” ungkap Diyar.
Diyar menerangkan, jumlah tersebut tersebar di 48 desa di delapan kecamatan, yaitu Kecamatan Pecangaan, Welahan, Mayong, Tahunan, Mlonggo, Kalinyamatan, Kedung, Nalumsari.
Lebih lanjut, Diyar menjabarkan, sebaran wilayah yang dipastikan puso antara lain Kecamatan Kalinyamatan, dengan jumlah terbanyak yakni 555 hektare.
Kemudian Kecamatan Pecangaan seluas 367 hektare, Kedung 296 hektare, dan Welahan 283 hektare.
Kecamatan Nalumsari yang didominasi Desa Dorang dan sekitarnya seluas 178 hektare, lalu Kecamatan Mayong seluas 95 hektare.
Kecamatan Tahunan terdata 16 hektare sawah yang puso akibat banjir dan Kecamatan Mlonggo sawah puso seluas 5 hektare.
“Data ini sudah dipastikan puso, kemudian kami akan setorkan ke provinsi dan pusat untuk meminta bantuan,” ucap Diyar.
Setelah memastikan data sawah yang mengalami gagal panen, DKPP Jepara akan berupaya mengajukan bantuan cadangan bibit nasional ke APBN.
“Paling tidak bisa mendapatkan bantuan bibit pengganti, secara SOP perhektare dapat 25 kg,” terangnya.
Disamping itu, Diyar memastikan bahwa ribuan hektare sawah di Kabupaten Jepara yang mengalami puso tidak berpengaruh pada stok beras.
“Stok dan pasokan beras kami pastikan aman, kami sudah ada kerjasama dengan daerah yang lain,” imbuhnya.