KlikFakta.com, JEPARA – Hasil penelitian Kementrian Kesehatan mengenai kasus Demam Berdarah Dangue (DBD) diperkirakan akan keluar dua pekan lagi.
Kemenkes menggandeng Badan Laboratorium Nasional Salatiga dan Balai Laboratorium Kesehatan Masyarakat Banjarnegara melakukan penelitian sejak Rabu (6/3/2024).
“Kami sudah menanyakan ini kira-kira berapa lama, kurang lebih dua minggu,” kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Jepara, Eko Cahyo Puspeno, Rabu (13/3/2024).
“Kan ada ekstrasi dulu kemudian ada proses-proses yang harus dilaksanakan. Nanti hasilnya akan kami sampaikan,” lanjutnya.
Eko menjelaskan, Kemenkes melakukan penelitian serotipe virus yang dapat menimbulkan manifestasi klinis mulai dari demam dengue (DD) sampai demam berdarah dengue (DBD) dan sindrom syok dengue (SSD).
Penelitian serotipe virus tersebut dilakukan dengan cara mengambil 6 sampel darah pasien DBD yang tersebar di berbagai rumah sakit di Jepara.
“Ada serotipe dangue 1 sampai 4. Nanti ada pembuktian ini benar atau tidak banyak yang meninggal dan penyebarannya cepat. Biasanya kan serotipe 3 dan 4,” ujar Eko.
Selanjutnya, Kemenkes mengkaji vektor yang ada di Desa Troso, Pendosawalan, Bugel, Kuwasen, Karanggondang, dan Suwawal,
“Melihat dari vektor baik nyamuk atau jentik-jentik sudah ada virusnya tidak. Itu namanya penularan lewat transovarial. Kalau terjadi sangat bahaya,” paparnya.
Dari penelitian tersebut, didapati masih banyak jentik-jentik.
“Idealnya di atas 95 persen dari 100 rumah tidak boleh lebih dari ternyata dari seluruh lokus desa yang diamati paling tinggi itu 60-an persen. Bahkan ada yang 30 sekian persen angka bebas jentiknya,” papar Eko.
“Kesadaran masyarakat bisa dibilang rendah. Atau sudah melakukan PSN atau pun kerja kurang tepat,”
Kemudian ada penelitian resistensi insektisida mengenai kekebalan nyamuk terhadap insektisida yang dipakai dalam fogging.
“Apakah jenis nyamuk ini masih kebal atau masih mempan dengan insektisida yang digunakan intik fogging akan jadi informasi yang bagus untuk kebijakan selanjutnya,” kata dia. (adv)