Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau!

Pj Bupati Jepara Minta Guru dan Kepala Sekolah Muhamadiyah Ikut Entaskan ATS

Pj Bupati Jepara mengukuhkan pengurus FKKSM dan FGM Kabupaten Jepara di Pendopo Kartini, Rabu (24/1/2024) (Diskominfo Jepara)

KlikFakta.com, JEPARA – Pj Bupati Jepara Edy Supriyanta minta Forum Komunikasi Kepala Sekolah Muhammadiyah (FKKSM) dan Forum Guru Muhammadiyah (FGM) Kabupaten Jepara untuk entaskan anak tidak sekolah (ATS).

“Jumlahnya kurang lebih 2 ribuan. Persoalan ini saya minta dimunculkan dalam setiap pembahasan rapat-rapat,” ujar Edy Supriyanta, dalam acara pengukuhan pengurus FKKSM dan FGM Kabupaten Jepara di Pendopo Kartini, Rabu (24/1/2024).

Selain itu, mereka diminta untuk membantu pemerintah dalam meningkatkan partisipasi pendidikan anak sekolah dan mengenalkan serta mengajarkan seni ukir di semua jenjang pendidikan.

Sebagai identitas daerah, harapannya seni ukir dapat terus lestari, dan para pengusaha mebel tak lagi kesusahan dalam mencari tenaga ukir.

“Kalau bisa di sekolah-sekolah Muhammadiyah ini diajarkan, karena banyak pengusaha mebel di Jepara yang mengeluhkan minimnya tenaga ukir,” tuturnya.

Dengan sumber daya yang dimiliki Majelis Pendidikan Dasar Menengah dan Pendidikan Nonformal Pimpinan Daerah Muhammadiyah Jepara, diyakini akan mengangkat solusi dari permasalahan tersebut.

Keyakinan itu salah satunya berdasarkan jumlah sekolah yang dinaungi. Totalnya ada 21 sekolah, mulai dari taman kanak-kanak sampai dengan tingkat sekolah menengah atas.

“Ternyata Muhammadiyah ini tidak hanya menjalankan syiar agama. Namun, juga menciptakan anak-anak yang unggul,” kata H. Edy.

Pada pengukuhan pengurus organisasi kala itu, Ketua FGM Kabupaten Jepara dijabat oleh Choiruzaed. Sementara FKKSM Kabupaten Jepara untuk jenjang SD diketuai Imanullah Noor Amalia. Kemudian Ketua FKKSM tingkat SMP adalah Andika Fajri Mubarok, sedangkan FKKSM untuk jenjang SMA diketuai Samsul Hadi.

Dalam acara tersebut, turut diserahkan penghargaan kepada guru-guru dengan masa pengabdian terlama. Dimulai dari 30 tahun. Penerimanya berjumlah 12 orang. Sebanyak 9 di antaranya adalah guru tetap yayasan, 3 lain adalah guru pegawai negeri yang diperbantukan di sekolah-sekolah Muhammadiyah. Bahkan, salah seorang ada yang sudah mengabdi selama 38 tahun. ADV

Share:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *