Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau!

Manfaatkan Sampah Organik Dapur Jadikan Media Tanam 

KlikFakta.com, KUDUS – Rifan Hamim (50), Warga Undaan Lor menunjukkan komitmennya terhadap keberlanjutan lingkungan dengan mengembangkan solusi dalam memanfaatkan sampah rumah tangga sebagai hal yang positif.

 

Daur ulang sampah merupakan suatu tindakan yang dilakukan guna mengurangi pencemaran lingkungan. Daur ulang sampah dapat mengatasi krisis pada lingkungan yang semakin memburuk dari hari ke hari. Daur ulang sampah tidak hanya efektif dalam mengurangi volum sampah yang ada pada lingkungan, Namun daur ulang sampah juga dapat menghemat sumber daya alam yang ada.

 

Dengan kata lain daur ulang sampah dapat menambah umur alam. Begitu besar dampak daur ulang sampah pada bumi ini.

 

“Saya tertantang untuk bagaimana mengatasi sampah di level rumah tangga sehingga tidak sampai menuju ke TPS/TPA, karena dari sampah organik dapur ini kita bikin untuk menjadi media tanam dalam waktu kurang dari 5 detik (Kompositing, red),” ujar Hamim yang juga Bakal Calon Legislatif (Bacaleg) Dapil 4 PKB Kudus pada Selasa (12/12).

 

Pihaknya menyebut dalam pemanfaat sampah rumah tangga khususnya sampah organik seperti sisa sayuran, buah-buahan, Hamim memanfaatkan limbah tersebut untuk membuat kompos cair. Dalam penjelasaannya, kompos cair adalah larutan dari hasil pembusukan bahan-bahan organik yang berasal dari sisa tanaman, kotoran hewan, dan manusia yang kandungan unsur haranya lebih dari satu unsur.

 

“Pupuk kompos cair yang dimaksud ini adalah pupuk kompos cair dari limbah rumah tangga yaitu limbah sayuran (sawi, kol, tauge dan tomat), dan kulit buah. Dengan adanya pemanfaatan ini limbah-limbah sampah organic bisa memberi manfaat kembali untuk lingkungan, dimana hasil dari pembuatan kompos tersebut akan berguna untuk pertumbuhan tanaman yang ada dirumahnya maupun pekarangan sekitar rumah,” tukasnya.

 

Hamim mengajak masyarakat khususnya warga sekitarnya untuk ke arah tersebut untuk membiasakan menggunakan media tanam dari sisa sampah rumah tangga.

“Ini hanya kesadaran masyarakat ketika sampah menumpuk menjadi besar. Maka kita bangun kesadaran, kita beri edukasi dan sosialisasi serta mencontohkan terlebih dahulu manfaat yang akan didapat dengan melakukan komposting ini,” katanya.

 

Ia menyebut bahwa sampah ini menjadi tanggung jawab bersama, karena dari dapur sudah tidak ada sampah maka tidak akan ada tumpukan sampah lagi di TPA atau di tempat-tempat sampah yang disediakan oleh pemerintah maupun di tempat yang disediakan.

 

“Harapan kita bahwa apa yang ada di dapur kita sebisa mungkin diolah untuk bisa kita jadikan lebih bermanfaat walaupun itu dari sampah untuk anorganiknya maupun organik itu bisa dijadikan media tanam,” Sebutnya.

 

Ia juga berharap permasalahan sampah yang ada sekarang di masyarakat itu harus menjadi tanggung jawab bersama masyarakat itu sendiri.

 

Untuk penanggulangan sampah hanya perlu edukasi kepada masyarakat, ajakan kepada masyarakat bahwa mereka itu sama-sama bisa bertanggung jawab bahwa sampah ini tanggung jawab kita bersama,” tandasnya.

Share:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *