KlikFakta.com, KUDUS – Museum Kretek di Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus terkena imbas dari Netflix series Gadis Kretek. Setelah penayangan film ini, situs yang jadi lokasi syuting ramai pengunjung.
“Jumah kunjungan pada akhir pekan bisa mencapai 200-an orang per harinya,” kata Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Museum Kretek Kudus Sudarman, dilansir dari Kompas.com.
Sebelum tayangnya Gadis Kretek, pengunjung museum bersejarah itu relatif sedikit. Terutama di hari kerja yang cenderung sepi.
Namun imbas Gadis Kretek membuat lokasi wisata ini ramai di hari kerja.
“Bahkan, pada hari kerja juga banyak pengunjung yang merupakan rombongan dari berbagai daerah yang ingin melihat secara langsung Museum Kretek yang digunakan untuk pengambilan film,” jelas Sudarman.
Ia mencontohkan pada Minggu (12 November 2023) pengunjung museum hanya 40 orang. Namun setelah serial itu tayang jumlah pengunjung jadi 200-an orang.
Museum Kretek merupakan salah satu destinasi wisata yang tak boleh terlewatkan jika berkunjung ke Kudus.
Pasalnya, museum ini menyimpan sejarah tentang pembuatan rokok dari awal penemuan. Termasuk koleksi bungkus rokok legendaris dari masa ke masa.
Radar Kudus melansir, koleksi yang tersimpan di Museum Kretek bahkan mencapai 1.195 buah.
Selain menengok sejarah kretek, pengunjung juga bisa melihat perjalanan Nitisemito yang mendirikan pabrik Rokok Bal Tiga pada masanya.
Tak hanya lokasi syuting, kebaya Dian Sastrowardoyo juga kena imbasnya. Kebaya Janggan itu kini jadi incaran banyak orang bahkan lalu lalang di e-commerce.
Busana khas Keraton Yogyakarta ini lekat dengan motif polos atau kembang batu dan harus wajib berwarna hitam.
Janggan berasal dari kata jangga yang artinya leher. Menggambarkan keilahian, keindahan, serta kesucian wanita keraton khususnya dan wanita Jawa pada umumnya.
Sementara warna hitam menunjukkan sifat tegas, sederhana, dan seorang putri yang suci dan bertakwa.
Kini, kebaya janggan sedang diperjuangkan agar dapat jadi warisan budaya dunia UNESCO.
Sumber: Kompas.com, Jawa Pos, Sohib