KlikFakta.com, KUDUS – Perubahan besar terjadi di lembaga pendidikan tinggi Islam (IAIN) di Kudus. Hanya tinggal selangkah lagi IAIN Kudus akan segera bertranformasi menjadi UIN (Universitas Islam Negeri) Kudus.
Hal itu diungkapkan Rektor IAIN Kudus, Prof. Dr. H. Abdurrohman Kasdi, Lc., M.Si saat media gathering dengan awak media di Resto Mountain View Residence (MVR) pada Jum’at (15/9/2023).
“Transformasi ini tidak bisa ditawar lagi. Mengingat Keputusan ini tidak hanya berdampak lokal, tetapi juga nasional dan bahkan internasional bagi perkembangan pendidikan tinggi Islam di Indonesia.” katanya.
Kasdi mengatakan seluruh proses penilaian terkait transformasi IAIN menjadi UIN sudah selesai dilakukan di Kementerian Agama. Tinggal selangkah lagi tahapan saat ini prosesnya sudah berada di Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan-RB).
“Menpan-RB akan melihat ketercukupan potensi SDM beserta anggaran dari negara yang menyangkut Kementerian Keuangan. Saat ini, Ibaratnya bola sudah di Jakarta dan semua sudah terpenuhi. Tinggal akselerasi dan sinkronisasi dibawah perlu adanya komunikasi,” ungkapnya.
Rektor peraih penghargaan Indonesia Top of Award 2023 kategori Best Reputable Islamic Institute in Quality of Study Programs of The Year 2023 ini menambahkan berbagai persiapan dilakukan untuk menjadi UIN.
“Pada 23 September nanti, kami akan mengukuhkan enam guru besar IAIN Kudus. Sehingga IAIN Kudus genap memiliki guru besar sebanyak 12 orang. Itu salah satu dari kesiapan SDM dan guru besar.” Terangnya.
Saat ini IAIN Kudus memiliki lima fakultas. Kasdi menuturkan jika untuk menjadi UIN dimungkinkan adanya penambahan fakultas umum seperti fakultas sains dan teknologi dan fakultas ilmu sosial dan politik, pihaknya sudah siap untuk membuka fakultas baru.
Saat ini jumlah mahasiswa IAIN Kudus telah melampaui beberapa IAIN lainnya, bahkan juga melampaui beberapa UIN di Indonesia. Selain itu, program Kuliah Kerja Nyata (KKN) bagi mahasiswa yang sebelumnya bersifat lokal, kini telah menjangkau tingkat nasional dengan konsep KKN Nusantara Multikultural.
Bahkan, terdapat program KKN internasional dengan student mobility programs yang memungkinkan mahasiswa IAIN Kudus untuk belajar dan berkontribusi di berbagai negara.
“Kami terus berkoordinasi dengan Gusmen (Menteri Agama), mengingat IAIN itu berada di bawah Kemenag. IAIN Kudus juga menjadi prioritas pertama terkait transformasi ini dan semua persyaratannya juga sudah terpenuhi. Gusmen juga sudah bertemu dengan Menpan-RB. Semoga transformasi menjadi UIN Kudus segera terlaksana,” pungkasnya. (DIN)