KlikFakta.com, JEPARA – Penyakit Lumpy Skin Disease (LSD) yang saat ini menjangkiti hewan ternak utamanya sapi menjadi masalah yang serius. Lantaran akan mempengaruhi kondisi fisik dari ternak tersebut.
Penyakit LSD tergolong penyakit yang baru muncul di masyarakat, sehingga informasi yang beredar masih minim.
LSD merupakan penyakit menular akibat virus dari keluarga Poxviridae. Hewan yang terjangkit menunjukkan gejala munculnya benjolan pada kulit, terutama pada bagian leher, punggung, dan perut.
Saat ini, perlu kerja ekstra untuk mulai menangkis penyakit tersebut agar tak menyebar. Namun nyatanya masyarakat masih belum mengetahui apa itu penyakit LSD, bagaimana mendeteksinya, ataupun langkah menangani ternak yang terjangkit LSD.
Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Jepara, Mudhofir menerangkan, pihaknya memiliki keterbatasan menjangkau masyarakat melalui edukasi penyakit LSD.
“Kita pakai media online, pakai grub wa, website, untuk kalangan tua tidak memahami itu.,” terangnya.
Pihaknya pun kewalahan jika harus mensosialisasikan satu persatu atau turun ke desa karena keterbatasan sumber daya manusia.
Baginya, perlu adanya kesadaran masyarakat yang tergabung dalam komunitas peternak untuk saling berbagi informasi atau mengingatkan perihal penyakit LSD.
“Semua stakeholder kita ajak kepedulian, tapi ya mesti ada yang tercecer,” ujarnya.
Tak berhenti di situ, pihaknya pun harus berhadapan dengan berita bohong atau hoaks yang menyebar di masyarakat perihal penyakit LSD.
“Harus melawan berita bohong seperti vaksin malah bikin tidak sehat, kalau sakit seperti itu dibiarkan sembuh sendiri,” kata Mudhofir.
Penyebar hoaks itu mungkin merupakan kelompok atau orang yang mengambil keuntungan dengan adanya penyakit LSD. Maka dari itu, ia berharap masyarakat dapat lebih cerdas dalam menerima informasi.