KlikFakta.com, JEPARA – Penambahan jumlah Sekolah Luar Biasa (SLB) di Jepara menjadi hal yang perlu diupayakan. Pasalnya, di Jepara hanya tersedia satu SLB di Senenan, Tahunan, Jepara.
Wakil kepala kurikulum SLB Jepara Suharno menerangkan setidaknya perlu penambahan 2 jumlah SLB lagi untuk mengakomodir para anak dari berbagai penjuru Jepara.
Hal ini berkaca pada kabupaten tetangga, Kudus, yang telah memiliki 5 SLB yang bisa mengakomodir seluruh wilayah. Makan penambahan SLB di Jepara sudah selayaknya untuk mengcover kebutuhan berbagai wilayah.
“PR bersama memikirkan SLB minimal tiga,” katanya dalam seminar “Meningkatkan Peran Dunia Pendidikan dalam Tumbuh Kembang ABK” di Museum RA Kartini Jepara pada Selasa (16/5/2023).
Ia mengatakan, pemerintah dapat memilih daerah seperti Kecamatan Mayong dan Kecamatan Kembang. Pemerintah juga dapat memilih opsi untuk menggunakan SD kosong untuk rintisan.
Sementara pengawas sekolah menengah pertama (SMP) Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Jepara Mari’ah menuturkan, gagasan penambahan SLB bisa disampaikan kepada komisi C Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jepara.
“Penanganan SLB langsung Jateng, agak jadi kendala. Di Jepara hanya mendata dan mengusulkan sekolah inklusi,” terangnya.
Mengenai sekolah inklusi di mana siswa berkebutuhan khusus dapat belajar dengan siswa reguler lainnya, ia mengatakan Jepara telah memiliki sekitar 21 SD inkulusi dan 11 SMP inklusi.
“ABK sekolah manapun tidak boleh ditolak,” ujarnya.
Namun ia menggarisbawahi masih harus ada pembenahan terhadap pelaksanaannya. Pasalnya ada kondisi sekolah yang memiliki anak berkebutuhan khusus namun tak ada guru pendamping dengan kompetensi yang sesuai.
“Dimasifkan sejolah inklusi sembari menunggu SLB,” katanya.
Suharno menambahkan jika mendirikan sekolah inklusi, ada baiknya untuk memperhatikan kelengkapan sarana prasana dan guru pembimbing khusus.