KlikFakta.com, JEPARA – Penanganan virus Lumpy Skin Disease (LSD) di Kabupaten Jepara terpaksa berhenti dengan habisnya stok vaksin.
Sebagaimana MuriaNews melansir, sebanyak 400 dosis vaksin LSD telah habis di Jepara.
Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan pada Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Jepara, Mudhofir mengatakan vaksin LSD telah habis untuk penyuntikan tahap awal pada ternak di kandang komunal.
“Stok (vaksin, red) kosong. Sudah teraplikasikan semua,” katanya pada Kamis (9/3).
Pihaknya telah mengirim surat meminta kiriman 1000 dosis vaksin dari Pemprov Jateng. Diperkirakan vaksin itu tiba di Jepara pada akhir Maret 2023 mendatang.
Mudhofir mengungkapkan, sampai 9 Maret 2023, ada 100 ekor ternak di Jepara yang terjangkit LSD. Rinciannta 95 kasus aktif, tiga ternak mati, dan dua lainnya sudah sembuh.
Ia mengakui adanya PMK dan LSD membuat harga ternak di pasar cenderung turun.
Sebagai tambahan, LSD atau penyakit kulit berbenjol termasuk virus yang sangat menular dan berbahaya bagi hewan ternak. Sapi yang terjangkitii virus ini memiliki gejala demam, pembesaran kelenjar limfe, dan adanya benjolan kulit yang khas.
Adapun benjolannya bisa berada di kulit bagian kepala, leher, dan tubuh. Pada beberapa kasus parah, LSD bis menyebabkan kematian.
Hingga saat ini tidak ada obat yang bisa menyembuhkan LSD. Yang ada hanyalah langkah preventif melalui vaksinasi.
Meskipun berbahaya bagi sapi atau ternak, LSD tidak menular ke manusia.
Kendati demikian, daging dari sapi yang terjangkiti LSD tidak layak konsumsi. Ini karena daging itu mengalami lack of nutrient (kekurangan nutrisi) protein asam amino.
Sementara daging sapi yang sembuh dari LSD masih layak konsumsi. Dengan catatan menghilangkan bagian yang terjangkiti LSD terlebih dahulu.