KlikFakta.com – Lembaga Survei Indikator Politik Indonesia ungkapkan elektabilitas Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo tetap tempati urutan paling atas.
Ganjar unggul dengan elektabilitas mencapai 30,8 persen. Sementara mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto seimbang di level 21,7 persen.
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi dalam jumpa pers virtual pada Minggu (26/3) mengungkapkan uji elektabilitas ini berdasarkan simulasi 34 nama semi terbuka.
“Jadi top 3 tidak terlalu banyak perubahan, kecuali soal peringkat, itupun dalam margin of error antara Pak Prabowo dan Anies Baswedan,” katanya.
Burhanuddin pun mengungkapkan tren persaingan Ganjar, Anies, dan Prabowo tak ubahnya “pacuan kuda”.
Awalnya, pada Februari 2020 lalu Prabowo memuncaki tingkat elektabilitas capres paling atas. Sementara Anies di peringat ke-2 dan Ganjar di peringkat ke-3.
Posisi Anies bergeser pada Januari 2021 dengan Ganjar menggantikannya di peringat ke-2.
Setahun berlalu, tepatnya pada April 2022, elektabilitas Ganjar jadi paling atas menyalip Prabowo.
Elektabilitas Prabowo terus meredup hingga berada di peringkat ke-3. Ia disalip Anies yang telah dideklarasikan sebagai capres oleh Partai Nasdem.
“Tapi (Anies) mengalami pelemahan dalam beberapa bukan terakhir. Dan Prabowo surpirse-surprise itu rebound dalam beberapa bulan terakhir. Dan elektabilitasnya sekarang menyalip sedikit kurang lebih sama dengan Anies Baswedan,” ungkap Burhanuddin.
Sementara Anies dan Prabowo bergerak salip menyalip, Burhanuddion sebut “elektabilitas Ganjar cenderung stuck“.
Menurut Indikator Politik Indonesia, akan sulit untuk menggeser eletabilitas ketiga tokoh ini. Terutama menimbang tingkat popularitas ketiganya.
Nama Ganjar cukup terkenal di masyarakat Jawa Tengah, Jawa Timur, dan sekitarnya. Sementara Prabowo terkenal di cakupan wilayah yang cukup besar.
Sedangkan Anies terkenal di DKI Jakarta.
Rupanya, “iklan” Presiden Jokowi cukup memberi efek untuk elektabilitas Prabowo. Elektabilitasnya mengalami peningkatan di periode Februari hingga Maret 2023.
“Efek endorsement Jokowi cukup besar dan berefek, sedangkan ke Ganjar tidak terlalu,” kata Burhanuddin.
Sumber: Kompas.com, Katadata