Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau!

Dinkes Jepara Mulai Tindakan Pencegahan dan Kewaspadaan KLB Flu Burung Clade Baru

Kewaspadaan terhadap kejadian luar biasa (KLB) flu burung Clade baru terus disebarkan oleh Kemenkes (Foto: Kemenkes)

KlikFakta.com, JEPARA – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Jepara mulai melakukan upaya pencegahan dan kewaspadaan kejadian luar biasa (KLB) flu burung Clade baru.

Hal tersebut menanggapi dari surat edaran Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Nomor PV.03.01/C/824/2023 tentang Kewaspadaan Kejadian Luar Biasa Flu Burung (H5N1) Clade Baru 2.3.4.4b. Surat Edaran itu ditetapkan pada 24 Februari 2023.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Jepara Eko Cahyo Puspeno, menerangkan jika pihaknya telah memberikan surat edaran untuk kewaspadaan KLB flu burung kepada pihak terkait, utamanya pada fasilitas kesehatan.

Selain itu, Dinkes Jepara juga mengupayakan untuk terus mensosialisasikan kepada masyarakat mengenai penyakit flu burung.

“Mensosialisasikan pada masyarakat tentang adanya potensi penularan flu burung dengan cara kita mengenali penyakit flu burung dan penularannya lewat kontak dengan binatang yang dicurigai menularkan,” terang Eko saat ditemui Klikfakta.com pada Senin (06/03).

Selain itu, Eko mengimbau pada masyarakat untuk segera melapor jika mendapati ada unggas yang mati mendadak dengan jumlah yang tak sedikit.

Ia menambahkan jika di Jepara sejauh ini belum ada laporan kasus flu burung yang menyerang manusia.

“Sejauh ini belum ada laporan ke kami,” ungkap dokter lulusan Universitas Diponegoro.

Eko mengharapkan masyarakat yang memiliki unggas untuk terus menjaga kebersihan kandang dan lingkungan sekitar kandang. Selain itu, setelah melakukan kontak dengan unggas dapat mencuci tangan dengan sabun.

Dinas kesehatan pun mengerahkan Tim Gerak Cepat (TGC) untuk turut terjun ke masyarakat sebagai surveilans serta merespon cepat laporan masyarakat.

Ia menerangkan gejala flu burung yakni demam, batuk, pilek, serta sakit tenggorokan.

“Sebaiknya jika merasakan hal seperti itu, apalagi kontak dengan unggas mati mendadak, jadi langsung ke fasilitas layanan kesehatan,” ujar Eko.

Eko meminta agar masyarakat tidak panik dan menyikapi pemberitaan tentang flu burung dengan proporsional sebagai bentuk kewaspadaan.

Share:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *