Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau!

Hartopo Tinjau Pengungsian di Jati Wetan Kudus Antisipasi Banjir

Bupati Kudus Hartopo datang meninjau persiapan pengungsian dan dapur umum di Balai Desa Jati Wetan pada Sabtu (31/12).

KlikFakta.com, KUDUS – Cuaca ekstrem dan hujan deras yang terjadi di Kabupaten Kudus belakangan sudah membuat beberapa titik tergenang air. Untuk mengantisipasi dampak banjir, beberapa tempat sudah menyiapkan tempat pengungsian. Salah satunya di Balai Desa Jati Wetan, Kecamatan Jati.

Bupati Kudus Hartopo datang meninjau persiapan pengungsian dan dapur umum di Balai Desa Jati Wetan pada Sabtu (31/12).

“Akibat intensitas hujan yang tinggi ini, kita antisipasi dengan menyiapkan tempat pengungsian dan dapur umum. Semua persiapan saya pastikan berjalan baik,” ungkapnya.

Upaya mitigasi bencana sudah dilakukan sejak 3 bulan yang lalu.

Tempat pengungsian dan dapur umum yang telah disiapkan di Balai Desa Jati Wetan sendiri mampu menampung hingga 500 pengungsi.

“Bisa kita maksimalkan hingga 500 pengungsi, disini juga telah siap petugas medis, obat-obatan, dan bantuan pangan lainnya,” sebutnya.

Hartopo mengimbau masyarakat untuk bersedia dievakuasi ketika terjadi bencana alam, baik banjir maupun tanah longsor. Terkait keamanan lingkungan, pihaknya akan bekerjasama dengan TNI/Polri dan relawan lainnya untuk memastikan kondusifitas lingkungan selama dalam pengungsian.

“Jangan risau masalah keamanan, karena ada petugas yang akan patroli mengamankan lingkungan,” imbaunya.

Selain meninjau pengungsian dan dapur umum di Desa Jati wetan, Hartopo turut meninjau beberapa titik sungai di wilayah Kabupaten Kudus, diantaranya Kecamatan Jati dan Kecamatan Mejobo.

“Debit air sungai dibeberapa titik lokasi sudah tinggi, makanya perlu kita antisipasi. Termasuk di sungai wulan yang beberapa meter lagi bisa terjadi limpasan air imbas dari dibukanya pintu Bendungan Wilalung,” jelasnya.

Sementara itu, Camat Jati Fiza Akbar menuturkan bahwa pihaknya telah mempersiapkan tempat pengungsian dan dapur umum di beberapa titik, diantaranya Balai Desa Jati Wetan dan Gereja Kristen Muria Indonesia (GKMI) Tanjungkarang.

“Kami telah persiapkan tempat pengungsian dan dapur umum untuk menampung para pengungsi, diantaranya di Balai Desa Jati Wetan ini dan GKMI Tanjungkarang,” katanya.

Hingga saat ini, tempat pengungsian yang disediakan telah diisi sebanyak 7 Kepala Keluarga (KK) di Balai Desa Jati Wetan dan 3 KK di GKMI Tanjungkarang, mereka dievakuasi petugas gabungan dari BPBD, TNI/Polri, dan relawan lainnya.

“Sudah terisi sebanyak 7 KK di Jati Wetan, juga di GKMI Tanjungkarang sudah terisi 3 KK. Kemungkinan besar masih akan bertambah jumlahnya,” jelasnya.

Sumiyati, warga Dukuh Tanggulangin RT 04/03 mengatakan dirinya dengan masyarakat lain dievakuasi petugas karena luapan sungai air wulan sudah masuk dalam rumah hingga lutut orang dewasa.

“Sejak semalam air mulai masuk kerumah, hingga saat ini telah mencapai hampir selutut. Demi keselamatan bersama, akhirnya kami dievakuasi,” terangnya. (*)

Share: