Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau!

Sigap Bencana Alam, Ratusan Relawan BPBD Kudus Gelar Mitigasi Bencana


KlikFakta.com, KUDUS
– Pemerintah Kabupaten Kudus, bersama Badan penanggulangan bencana deerah (BPBD) Kabupaten Kudus, TNI-Polri, serta ratusan relawan menggelar mitigasi bencana di alun- alun Simpang Tujuh Kudus, Jumat (29/10/2021). Hal ini dilakukan untuk meminimalisir resiko dalam menghadapi bencana alam tahunan. 

Dari pantauan di lapangan, usai memimpin apel kesiapsiagaan penggulangan bencana, Bupati Kudus HM  Hartopo, bersama Kapolres Kudus, Dandim 0722, anggota DPRD, dan Forkopimda melihat kesiapan peralatan maupun SDM yang akan digunakan dalam penanggulangan bencana yang kemungkinan dapat terjadi.

“Saya harap dapat dipersiapkan semua dalam mitigasi bencana ini, sehingga dalam mengadapi intensitas hujan nanti semua dapat terkendali, misalnya mencegah kebocoran tanggul dengan cara menambal tanggul agar tidak sampai terjadi jebolnya tanggul, serta yang paling penting menjaga kesterilan sungai dari sampah,” ucapnya. 

Oleh karena itu, Bupati Hartopo meminta agar pihak terkait dapat selalu menjalin sinergi dengan BBWS. 

“Karena sungai merupakan wilayah BBWS, Maka, harapan kami BPBD selalu koordinasikan dengan mereka untuk bersama-sama memelihara tanggul, sehingga ketika terjadi intensitas hujan tinggi, tak sampai kecolongan seperti tahun lalu yang mengakibatkan jebolnya tanggul akibat volume air naik,” pesan Hartopo. 

Dalam mitigasi bencana dan mempersiapkan SDM serta peralatan, Hartopo menilai telah cukup siap karena mendapat suport dari beberapa pihak terkait. 

“Kondisi peralatan dan SDMnya saya kira cukup, sudah dipersiapkan dari BPBD Kudus dibantu TNI/Polri, serta dibantu pihak swasta lainya, Saya kira cukup bagus persiapanya,” ujarnya. 

Selain itu, Bupati Hartopo juga berpesan kepada pemangku wilayah lainya, dalam hal ini para Camat untuk lebih sigap memberikan sosialisasi dan edukasi pada warganya. 

“Peran Camat sangat penting memberikan pemahaman bagi warganya, utamanya di daerah rawan bencana seperti Dawe, Jekulo, Mejobo, Undaan, Kaliwungu. Mengingat daerah tersebut rawan bencana longsor maupun banjir,” sebutnya. 

“Oleh karena itu, Saya harapkan sosialisasi dan edukasi sering dilakukan pada warga agar bersedia dievakuasi sementara jika terjadi bencana, mengingat masyarakat kadang enggan mengungsi meskipun terjadi bencana karena telah merasa nyaman dirumahnya,” lanjut Hartopo. 

Selain itu, Hartopo juga mengimbau para Camat untuk segera mempersiapkan tempat pengungsian di masing-masing wilayahnya mengingat saat ini telah mendekati musim penghujan. 

“Persiapkan dengan baik tempat pengungsianya yang ditunjang dengan logistik seperti dapur umum, kesehatan, dan lain sebagainya sebagai antisipasi datangnya bencana tahunan,” pungkas Hartopo. 

Sementara itu, Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) Budi Waluyo mengatakan, apel ini diikuti 500 relawan.

“Sebenarnya data dari awal kita tidak sampai segitu, cuma antusias dari teman-teman peserta apel, teman-teman relawan sangat besar. Sehingga dari rencana awal kita batasi masing-masing 10 orang,” jelasnya.

Ra
Share:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *