Caption: Banjir masih merendam di sejunlah rumah di Desa Karangrowo, Kecamatan Undaan, Kudus (foto:KlikFakta.com). |
KlikFakta.com, KUDUS – Banjir di sepuluh desa di Kabupaten Kudus meninggi kembali, setelah sebelumnya debit air menurun. Lantaran, hingga pekan ini intensitas hujan tinggi kembali menerpa wilayah Kota Kretek.
Kepala Pelaksana Harian (Kalkhar) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kudus, Budi Waluyo mengatakan menaiknya banjir di sejumlah wilayah Kabupaten Kudus meninggi disebabkan intensitas hujan naik hingga malam kemarin.
“Untuk ketinggian, karena kemarin mulai malam sampai pagi hujan debit air mengalami kenaikan,” jelas Budi saat dihubungi media ini melalui sambungan telpon, Sabtu (20/2/2021).
Kemudian, untuk desa-desa yang masih tergenang banjir hingga kini ketinggian air bertambah mencapai 10 hingga 20 cm, Jumat (19/2/2021) malam.
Lebih lanjut, untuk sepuluh desa yang masih tergenang banjir yakni 3 Kecamatan Jati, meliputi, Desa Jati Wetan, Jetis Kapuan, dan Tanjung Karang.
Pengungsi yang ada di Desa Jati Wetan, Kecamatan Jati, Kudus (foto:KlikFakta.com). |
Kemudian untuk Kecamatan Mejobo, ada Desa Payaman, Kirig, dan Gulang. Dan untuk Kecamatan Undaan ada 4 desa, yakni Desa Karangrowo, Ngemplak, Wates, dan Undaan Lor.
“Di Kecamatan Jati, debit air 10 hingga 90 cm, dengan kenaikan 20 cm. Kecamatan Mejobo, debit air 10 hingga 50 cm dengan kenaikan air 10 cm. Dan yang terakhir Kecamatan Undaan, debit air 10 hingga 60 cm dengan kenaikan 20 cm,” kata dia.
Untuk diketahui, lanjut Budi, untuk jumlah pengungsi di Kabupaten Kudus, sebanyak 513 jiwa dari 171 KK yang masih bertahan di lima lokasi pengungsian.
S Rahayu