Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau!

Pemdes Tumpangkrasak Kudus Siap Luncurkan Perpustakaan Desa

IMG 20210128 WA0544
Caption : Penampakan perpustakaan desa Tumpang Tumpangkrasak, Kecamatan Jati, Kudus, Jawa Tengah, setelah di isi buku-buku bacaan.

KlikFakta.com, KUDUS – Untuk mewujudkan masyarakat yang paham huruf, informasi, dan teknologi, Pemerintahan Desa (Pemdes) Tumpangkrasak, Kecamatan Jati, Kudus, Jawa Tengah, hadirkan adanya perpustakaan desa.

Bertempat di wilayah RT 2 RW 5, perpustakaan desa sudah rampung dibangun dan siap untuk dioperasikan. Beberapa buku dan meja baca juga terlihat sudah sangat rapi dan siap untuk difungsikan.

Kepala Desa Tumpangkrasak Sarjoko Saputro mengatakan, pembangunan perpustakaan desa seluas 4×7 meter persegi ini dialokasikan menggunakan Dana Desa, sebesar Rp 92 juta.

“Ini sudah rampung sejak pertengahan tahun 2020 kemarin, dan insyaallah akan kita lounching senin pekan depan,” ujarnya, Kamis (28/01) siang tadi.

Adapun buku yang disediakan, lanjut Sarjoko, ada berbagai macam yang diperoleh dari donasi para warga dan dari desa. Mulai dari buku pelajaran, buku-buku sejarah, buku panduan memasak, buku tentang pertukangan, dan sebagainya.

Diungkapkan olehnya bahwa sasaran dari perpustakaan ini tidak hanya untuk kalangan anak-anak dan remaja saja. Melainkan untuk semua kalangan, bahkan untuk kalangan ibu-ibu dan bapak-bapak.

“Jadi harapan kami itu, masyarakat Tumpangkrasak itu bisa mengembangkan hobi membaca. Jadi, perpustakaan daerah itu sasaran untuk semua kalangan. Bukunya juga bermacam-macam, untuk ibu-ibu dan bapak-bapak juga ada. Jumlahnya sekitar 300 buku,” terangnya.

Selain memfasilitasi buku, perpustakaan desa ini juga dilengkapi dengan jaringan wifi secara gratis. Jadi, masyarakat bisa memanfaatkan juga untuk bisa melek teknologi dan internet.

Pihaknya juga menyediakan jaringan wifi untuk menemukan bibit-bibit baru untuk menemukan atlet gamers. “Jadi, disamping membaca, anak-anak biar main gamers dengan pantuna dari kami tentunya, untuk menemukan bakat gamers dari desa kami,” tuturnya.

Terkait dengan perawatan buku-buku di perpustakaan tersebut, Sarjoko mengaku telah mengerahkan petugas-petugas yang telah dipilih ke dalam struktur organisasi.

Untuk diketahui, perpustakaan desa ini sudah masuk dalam kategori perpustakaan nasional. Hal ini lantaran, perpustakan desa di Tumpangkrasak sudah memenuhi kriteria untuk menjadi perpustakaan nasional. Diantaranya, kepemilikan gedung sendiri, adanya jaringan wifi, dan memiliki struktur kepengurusan.

“Dari 5 desa di Kabupaten Kudus, perpustakaan desa milik Desa Tumpangkrasak ini sudah masuk perpustakaan nasional. Jadi, apabila nanti ke depannya memperlihatkan prospek yang baik, maka saya akan kembangkan kembali dengan menghadirkan taman baca,” tandasnya.

Sementara itu, untuk jam operasional pelayanan perpustakaan desa ini direncanakan mulai pukul 08.00 hingga 16.00. Lantaran Kabupaten Kudus masih menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), maka hanya akan dibuka pada hari sabtu dan minggu saja.

“Nanti kalau sudah normal, kita rencanakan akan buka setiap hari,” imbuhnya.

Reporter: S Rahayu.

Share: