Pemecahan Rekor Muri perempuan mengukir terbanyak di Gedung Haji Kab. Jepara (KF-ALI) |
Klikfakta.com, JEPARA – Peringati hari jadi Kab. Jepara ke 407 sebanyak 507 perempuan mengikuti acara mengukir bersama, acara yang di selengarakan di Gedung Haji kab. Jepara sabtu (27/08/2019) itu memecahkan rekor muri.
Hal itu di sampaikan manajer muri Ariyani Siregar, ia menjelaskan sebelumnya panitia hanya mendaftarkan 207 peserta, saat di lakukan verifikasi jumlah peserta justru mencapai 507, ia juga mengatakan sebelumnya sudah pernah ada pemecahan rekor serupa, namun masih dalam kategori campuran yaitu laki dan perempuan, pemecahan rekor mengukir bersama hari ini adalah kategori perempuan.
“Awalnya panitia hanya mendaftarkan 207 peserta, namun saat kami verifikasi jumlah peserta 507, dan ini kali pertama pemecahan rekor muri mengukir bersama kategori perempuan” ujarnya
Selain itu dalam sambutannya Bupati Jepara Ahmad Marzuqi melalui Asisten Sekda Edi Sujatmiko menyampaikan ia mengapresiasi acara tersebut, menurutnya seni ukir identik dengan kota Jepara, selain melestarikan budaya seni ukir juga memiliki ekonomi yang tinggi.
” Acara ini sekaligus menjaga budaya, agar nantinya ukir jepara lebih dikenal dunia, seni ukir juga memiliki nilai jual yang tinggi ” ujar Marzuqi
Lebih lanjut Sutarya panitia penyeleggara mengungkapkan dirinya sengaja menyelengarakan acara tersebut bertepatan dengan hari jadi Jepara yang ke 470 lantaran selama ini kabupaten jepara di kenal sebagai kota ukir, dan dipilihnya peserta perempuan dalam acara tersebut juga bukan tanpa alasan.
“Ini bertepatan dengan hari jadi Kabupaten Jepara yang ke 470, semula target kami yang mengukir sesuai dengan angka tahun hari jadi tapi yang daftar malah lebih. Kenapa perempuan, juga untuk memperingati Hari Kartini dan saat ini masyarakat Jepara sedang berjuang kembali memberikan gelar Pahlawan Nasional untuk Ratu Kalinyamat,” beber Sutarya.
Yayasan Dharma Bakti Lestari juga turut mendukung pemecahan rekor Muri ini. Lestari Moerdijat sebagai Pembina yayasan ini, sebelumnya juga menggagas penyematan gelar Pahlawan Nasional untuk ratu dari Jepara, yaitu Ratu Klinyamat.
Ia juga menjelaskan rekor perempuan mengukir terbanyak ini untuk menegaskan pada dunia, bahwa seni ukir sampai saat ini masih hidup di tengah-tengah masyarakat Jepara. Tidaknya hanya kaum Adam, ibu-ibu juga masih mengukir, terutama di desa-desa.
“Ini membuktikan bahwa seni ukir masih melekat dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Jepara,” tandas Sutarya.
REPORTER : ALI AKBAR
EDITOR : WAHYU KZ
Wow, awesome weblog layout! How long have you ever been blogging for?
you made running a blog look easy. The full glance of your site is fantastic, as well as the
content material! You can see similar here ecommerce