Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau!

Proyek Pembangunan & Renovasi Museum Kartini Tak Kelar, Terancam Mangkrak

WhatsApp%2BImage%2B2018 12 20%2Bat%2B12.56.53
Nampak proses pembangunan dan renovasi museum Kartini Jepara masih jauh dari selesai. (KF-WKZ)

klikFakta.com, JEPARA – Museum Kartini Jepara, Jawa Tengah yang menjadi pusat wisata edukatif perjuangan pahlawan emansipasi wanita, kini teranam mangkrak. Pasalnya, pembangunan dan renovasi fasilitas penunjang museum Kartini tak selesai hingga akhir tahun ini.

Pembangunan yang menelan uang Negara hingga Rp 551.471.000 tersebut, dari pantauan tim klikFakta.com masih jauh dari taha penyelesaian. Padahal durasi pembangunan seharusnya diselesaikan dalam waktu 150 hari kalender, mulai 25 Juli hingga 22 Desember 2018.

Pembangunan yang dilakukan dengan mekanisme awal adalah lelang terbuka tersebut, tidak selesai hingga batas akhir pembangunan. CV. Sapta Karya Manunggal adalah perusahaan kronstruksi yang mengerjakan proyek tersebut, setelah menang dari lelang terbuka.

WhatsApp%2BImage%2B2018 12 20%2Bat%2B12.56.55

Salah seorang warga, Yuliantanto mengatakan, proyek tersebut harusnya dapat selesai lebih cepat karena kategori proyek tersebut tidak begitu besar disbanding proyek lainnya. Selain itu, lokasi proyek yang berada di jantung kota Jepara tersebut, juga semestinya pihak rekanan lebih professional.

“Bagi masyarakat, kalau sampai tidak selesai tentu saja memalukan. Apalagi lokasinya ada di tengah-tengah kota Jepara, sebelah alun-alun,” kata Yuli kepada klikFakta.com, Rabu 26 Desember 2018.

Menurutnya, jika memang tidak bias diselesaikan sampai akhir tahun bahkan awal tahun, maka sama saja fasilitas museum yang dibangun tersebut mangkrak. Apalagi yang dibangun itu adalah fasilitas utama yakni aula, dan kantor manajemen museum.

“Manajemen museum selama pembongkaran dan pembangunan kemarin kan ngungsi di tempat lain. Lha ini sampai akhir tahun belum kelar, ya tentu belum bisa digunakan lagi,” katanya.

Ia menambahkan, jika memang tidak sesuai jadwal penyelesaian. Bukan menjadi hal yang tidak mungkin perusahaan yang mengerjakan proyek diblacklist.

Sementara itu, manajer Museum Kartini, Subiyanto mengaku pasrah dengan kondisi tersebut. Pihaknya tidak memiliki wewenang perihal pembangunan tersebut. Ia mengaku selama ini harus pindah ke tempat lain karena kantor dan fasilitas lainnya sedang dibongkar dan dibangun.

Reporter : WAHYU KZ
Editor : WAHYU KZ

Share: