Tugu perbatasan Jepara-Demak berupa monumen macan kurung yang belum tuntas pekerjaannya. (KF-WAHYU KZ) |
klikFakta.com, JEPARA – Tugu perbatasan dua kabupaten yakni Kabupaten Jepara dengan Demak, berupa monumen macan kurung saat ini kondisinya mangkrak. Padahal, tugu tersebut digadang-gadang mampu menjadi salah satu icon kota ukir Jepara.
Berdasarkan data dan informasi yang dihimpun klikFakta.com, pembangunan sudah dimulai sejak 2016 lalu. Saat itu, pembangunan berupa konstruksi dasar dengan anggaran Rp 1,6 miliar.
Pembangunan kembali dilanjutkan pada 2017 dengan anggaran Rp 2,8 miliar dari APBD Jepara 2017. Setelah konstruksi dasar selesai, dilanjutkan dengan bangunan utama berupa tugu macan kurung, replika pahat, palu, dan bola dunia.
Tahun 2018 ini, seharusnya dilanjutkan dengan pengerjaan taman. Tapi mangkrak, karena tidak ada anggaran yang dialokasikan untuk pembangunan lanjutan. Kebutuhan untuk pembangunan monumen tersebut mencapai Rp 12 miliar.
”Tahun depan kami belum bisa memastikan,” Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jepara Fatkhurrohman melalui Kabid Pertamanan dan Kebersihan Isnan, baru-baru ini.
Pembangunan Monumen Macan Kurung dipastikan mangkrak tahun ini. Penyebabnya, tidak ada anggaran yang dialokasikan untuk pembangunan taman yang berada di perbatasan Welahan (Jepara) dan Demak ini. Padahal, sebelumnya sudah direncanakan ada kucuran dana Rp 1 miliar untuk melanjutkan pembangunan tahun ini.
Pihaknya telah menyusun pengajuan anggaran Rp 3 miliar untuk lanjutan pembangunan tahun ini. Namun yang disetujui Rp 1 miliar. Kemudian terjadi perubahan anggaran yang mengakibatkan penghapusan kegiatan pembangunan tersebut.
”Pemkab memiliki keterbatasan anggaran. Jadi, ada beberapa yang dialihkan. Anggaran tersebut dialihkan untuk sektor kesehatan,” katanya.
Selain masalah mangkraknya pembangunan, kondisi Taman Macan Kurung ini minim penerangan di malam hari. Kondisi ini juga disayangkan oleh sejumlah orang, pasalnya pembangunan yang menelan dana besar tersebut tidak maksimal.
klikFakta.com/Rep./WAHYU KZ