Wakil Gubernur Jawa Tengah, Heru Sudjatmoko. |
klikFakta.com, JEPARA – Kabupaten Jepara merupakan salah satu kabupaten di Jawa Tengah (Jateng) dengan populasi ternak sapi tertinggi (6 besar Jateng). Hal tersebut dikemukanan Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Tengah (Jateng), Drs. Heru Sudjatmoko, M.Si pada sambutan dan arahannya saat kegiatan Gebyar Upsus Siwab, Kamis (27/07/2017) di lapangan objek wisata Benteng Portugis, Desa Banyumanis Kecamatan Donorojo Jepara.
“Dari 35 kabupaten/kota, untuk kondisi populasi sapi tertinggi di Jateng kabupaten Blora 212 ribu ekor, Kabupaten Grobogan, Wonogiri, Rembang, Pati, dan ternyata enam besar yang nomor enam adalah Kabupaten Jepara. Meskipun baru kurang lebih 45 ribu, saya pandang Jepara mempunyai potensi untuk mengembangkan lebih banyak lagi,” ujar Heru Sudjatmoko, siang itu.
Dikatakannya, Kegiatan Gebyar Upsus Siwab ini yang merupakan kegaitan yang terintegrasi untuk percepatan peningkatan populasi sapi secara berkelanjutan melalui sistem manajemen reproduksi, meliputi serangkaian kegiatan pelayanan terhadap masyarakat tanpa dipungut biaya.
Selain Wagub yang mendampingi Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dirjen PKH) Kementerian Pertanian (Kementan) RI, Drh. I Ketut Diarmita, M.P, turut hadir dalam kegiatan ini Bupati Jepara yang diwakili oleh Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Jepara, Ir. Sujarot, Balai Besar Pengembangan Ternak Unggul dan Hijauan Pakan Ternak Baturaden Purwokerto, Kepala Dinas yang membidangi fungsi peternakan se eks Karisidenan Pati, Kepala OPD se Kabupaten Jepara, 150 orang dari Kelompok Ternak/Tani, dan 350 orang dari masyarakat peternak sapi.
Senada dikatakan Wagub, terkait peringkat Jepara, Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Jateng, Ir. Agus Wariyanto SIP, MM mengatakan populasi sapi potong di Jateng tahun 2016 sebesar 1.642.578 ekor, dan target akseptor Upsus Siwab Jateng 514.984 ekor, yang kegiatannya dialokasikan di 29 kabupaten dan 2 kota (Kota Semarang dan Salatiga).
“Kabupaten Jepara adalah salah satu Kabupaten di Jawa Tengah yang mendapat alokasi kegiatan Upsus Siwab dengan terget akseptor sebanayak 8.516 ekor dan capaian sampai dengan pertengahan Juni ini sebanyak 9.319 ekor atau 109,43 persen, dan merupakan peringkat tertinggi di Jateng,” katanya.
Untuk sasaran Upsus Siwab , Agus Wariyanto menyebutkan, salah satunya adalah terjadinya kebuntingan dari Inseminasi Buatan (IB) dan kawin alam minimal 70 persen. “Jawa Tengah target kebuntingan sebanyak kurang lebih 375.000 ekor,” ungkapnya.
Sedangkan untuk Sumber Daya Manusia (SDM) IB dirinya menyebutkan tersedia sebanyak 907 orang inseminator, Pemeriksa Kebuntingan (PKb) kurang lebih 400 orang, dan Asisten Tehnik Reproduksi (ATR) kurang lebih sekitar 300 orang.
“Realisasi Upsus Siwab sampai dengan 15 Juli 2017, untuk akseptor yang sudah dilayani ID sebanyak 354.292 ekor atau 68,80 persen dari targer. Kebuntingan sebanyak 39.535 ekor atau 10,52 persen dari target, dan kelahiran sebanyak 24.174 ekor atau 8,04 persen dari target,” paparnya.
Dikatakan Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Jateng, sejak Januari sampai dengan Juli, posisi capaian kinerja Upsus Siwab Jateng merupakan peringkat pertama secara nasional. “Untuk Kecamatan Donorojo ini juga akan diusulkan menjadi wilayah sumber bibit sapi PO sebagai replikasi Kabupaten Kebumen dan Rembang,” tutur Agus Wariyanto, yang berharap dengan adanya kegaitan Upsus Siwab ini benar-benar dapat memberikan kontribusi terhadap kemandirian ketersediaan pangan asal hewan. “Sehingga dapat mengurangi impor ternak maupun impor daging,” pungkasnya.
Dari capaian dan potensi peternakan di Jepara, dalam kesempatan yang sama, Bupati Jepara yang diwakilkan Asisten II Sujarot, berharap dan meminta kepada Dirjen PKH, Mengingat kinerja Jepara relatif berhasil, agar kedepan dapat dialokasikan lagi untuk Kabupaten Jepara, bahkan ditingkatkan. “Selain itu, tentunya program ini juga sangat bermanfaat bagi peternak di Kabupaten Jepara,” ujarnya saat membacakan sambutan Bupati Jepara.
Sejalan dengan program dari pemerintah pusat tersebut, Bupati Jepara Ahmad Marzuqi, SE menyebutkan, pada tingkat lokal banyak upaya yang telah dilakukan untuk mewujudkan Program Swasembada Daging dan Sapi. “Sebelum program Upsus SIWAB dilaksanakan oleh Kementerian Pertanian RI, sejak tahun 2015 Jepara telah melaksanakan program JIMAT (Jaminan Inseminasi Buatan) yang dananya bersumber dari APBD, dengan pilot project di Kecamatan Donorojo,” katanya.
Program JIMAT yang dilaksanakan dari Februari sampai dengan Mei setiap tahunnya dikatakan, telah mengcover 3.482 akseptor, dan dari 5.000 dosis target IB gratis tahun 2017, telah tercapai 5.375 dosis atau 107 persen. “Selain pelayanan IB gratis, program JIMAT juga berisi kegiatan seperti pemeriksaan kebuntingan, pemberian ultramineral, pemberian obat cacing, serta vitamin dan multivitamin secara gratis bagi 5.000 ekor indukan,” imbuhnya.
Selanjutnya, pada kegiatan siang itu juga diserahkan pula bantuan kartu JIMAT, bibit kelapa, bantuan pangan untuk eks penderita kusta, bantuan sapi bakalan untuk pembibitan sapi PO, bantuan kerbau induk pembibitan, bantuan konsentrat indukan, dan container lapangan untuk inseminator.
KF/345-ed