Purwo Adi menyampaikan curah pendapat. |
klikFakta.com , JEPARA – Munculnya tren baru dikalangan masyarakat Jepara melalui program Perpustakaan Seru (Perpuseru), yakni perpustakaan adalah sebagai pusat belajar dan berkegiatan masyarakat, membuat Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Unisnu Jepara pun ingin bersinergi dengan Perpuseru sebagai stakeholder swasta, guna terlibat dalam kegiatan yang mampu mengembangkan potensi masyarakat.
Demi mewujudkan sinergitas tersebut, ketiga pihak yang berkerjasama dalam program ini yakni, Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (Diskarpus) Jepara, LPPM Unisnu Jepara dan Perpuseru Cola-Cola Foundation Indonesia (CCFI), mengadakan acara Sarasehan Perpustakaan Desa dengan Stakeholders pada Sabtu, (11/2). Agenda tersebut adalah sebagai pembuka untuk melakukan kerjasama lebih jauh dan merencanakan pertemuan-pertemuan berikutnya.
“Pertemuan dan kerjasama kami tidak hanya berhenti sampai di sini, jadi nanti masih akan ada pertemuan-pertemuan selanjutnya yang akan membahas formula kerjasama antara Diskarpus, Perpuseru CCFI dan LPPM Unisnu,” ujar moderator acara, Tahyatur Ratih.
Tahyatur Ratih yang juga salah satu FP (Fasilitator Perpuseru) tersebut juga sangat menyambut baik kesediaan Unisnu Jepara yang melalui LPPM, berkomitmen untuk berkerjasama dalam pengabdian memberdayakan masyarakat. Dengan demikian nantinya, Perpustakaan Desa (Perpusdes) akan menjadi wadah bagi LPPM untuk mengembangkan potensi masyarakat. Dengan demikian, nantinya antara LPPM dan Perpusdes Perpuseru akan saling melengkapi dalam memberdayakan masyarakat.
“Unisnu sebagai lembaga pendidikan perguruan tinggi memiliki kewajiban yang dinamakan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Yakni Pendidikan dan Pengajaran, Penelitian dan Pengembangan, serta Pengabdian kepada Masyarakat. Di dalam Unisnu sendiri kami juga memiliki sekitar 152 dosen dan 5000 mahasiswa, apabila semua ini dapat dikondisikan sebagaimana mestinya, maka tentu akan dapat membuat perubahan yang luar biasa.” Ujar Purwo Adi Wibowo, ketua LPPM Unisnu.
Purwo Adi juga menjelaskan bahwa, sekarang ini Unisnu juga telah melakukan pemetaan terhadap potensi desa-desa yang ada. Jadi diharapkan, pihak Unisnu yang setiap tahun selalu menerjunkan mahasiswa KKN (Kuliah Kerja Nyata) dalam rangka melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi dapat bersinergi dengan Perpuseru untuk bersama-sama mencerdaskan dan memakmurkan kehidupan masyarakat.
Selain itu, PIC Perpuseru Diskarpus Jepara, Khoirul Mizan, menyampaikan bahwa, “Perpustakaan sudah berubah pola pikir masyarakat. Sekarang ini, perpustakaan tidak hanya sebagai tempat pinjam dan baca buku saja, melainkan sebagai tempat belajar bagi masyarakat yang berbasis IT.” Khoirul menambahi bahwa, hal yang dilakukan oleh masyarakat selama ini adalah menfasilitasi apa yang dibutuhkan masyarakat. Bukan memberikan bantuan, dan ketika masyarakat sudah butuh, maka mereka akan secara swadaya ikut meramaikan kegiatan di Perpustakaan.
Sinergi LPPM dan Perpuseru menjawab pertanyaan mahasiswa KKN.
Acara Sarasehan Perpustakaan Desa dengan Stakeholders, awalnya bermula dari banyaknya pihak mahasiwa KKN Unisnu yang aktif ingin memberdayakan Perpustakaan Desa (Perpusdes). “Mahasiswa KKN banyak yang bertanya baik datang langsung ke Diskarpus atau lewat telfon terkait bagaimana cara mengembangkan Perpusdes, cara berkegiatan dan sampai cara membuat Perpusdes atau melakukan kerjasama dengan CCFI, jadi setelah berbagi diskusi, akhirnya untuk menjawab pertanyaan itu, kami pun bersinergi dengan LPPM Unisnu dan Diskarpus mengadakan acara sarasehan ini.” Ujar Tahyatur Ratih, disela-sela moderator acara.
Khoirul Mizan dalam acara sarasehan tersebut juga telah menjelaskan bahwa, “Sebenarnya, dalam perpustakaan ada yang level satu dan level dua, untuk yang level satu itu adalah perpustakaan yang sudah ada bentuknya dan tinggal kita membuat kegiatan yang bersinergi di sana saja. Akan tetapi, yang level dua, dalam hal ini belum ada gedung dan rencana, maka yang kita lakukan adalah memotivasi kepala desa, untuk berkenan, berkomitmen dengan memakai dana desanya untuk membuat perpustakaan.”
Setelah acara sarasehan, rencananya akna ada pertemuan kembali antara stakeholders untuk membahas rencana kerjasama lebih lanjut. Acara yang berlangsung di Perpusdes Kucica, Tulakan, Donorojo itu juga bermaksud untuk memperlihatkan replika kegiatan Perpusdes yang sudah baik dan berjalan. Perpusdes Kucica Tulakan juga sudah pernah mendapatkan peringkat Perpusdes terbaik juara saru seindonesia.
“Perpusdes Kucica Tulakan ini adalah universitas kehidupan terbaik di indonesia versi CCFI, oleh karena itu, kami selaku pengurus perguruan tinggi di Jepara juga ingin belajar bagaimana cara berkegiatan di Perpusdes Kucica ini, untuk mengembangkan masyarakat, sehingga kedepan ketika mahasiwa KKN sudah diterjunkan ke masyarakat, kami mereka sudah memiliki bekal untuk melakukan kegiatan dan advokasi secara sistematis” ujar Purwo Adi.
Wow, superb weblog format! How long have you been blogging for?
you make running a blog glance easy. The total look of your site
is magnificent, let alone the content! You can see similar here najlepszy sklep