Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau!

Payo-Payo vs Senopati di Final Karang Taruna 21 Cup

tim bola voli poya poya saat bertanding melawan predator Bawu. [klikFakta.com/065]. 
klikFakta.com, Jepara – Klub bola voli Payo-Payo asal Bawu, akan berebut gelar juara dengan Senopati Mindahan pada final turnamen bola voli Karang Taruna 21 Cup tahun 2016. Partai final akan berlangsung di lapangan Mojo, Desa Bawu, Kecamatan Batealit, Jepara, Jawa Tengah Selasa sore (15/11/2016). 
“Keduanya berhak ke final setelah mengatasi lawan masing-masing di babak semifinal yang berlangsung Rabu dan Jum’at lalu. Senopati mengalahkan Galaksi Muda, sedangkan Payo-Payo menundukkan Predator Bawu dengan skor 3 – 1”, kata panitia yang juga pelatih kenamaan Jepara, Asri Prasojo. Dengan demikian, perebutan tempat ketiga yang berlangsung Senin sore (14/11/2016), akan mempertemukan Galaksi Muda menghadapi Predator.
Menurut Asri, turnamen ini diikuti 19 klub terbaik di Kecamatan Batealit. Dimaksudkan untuk menggairahkan bola voli di wilayah tersebut, panitia membebaskan peserta mengambil pemain bon dari seluruh wilayah Jepara. Dengan cara ini antusiasme suporter cukup besar. Meski tidak ada tiket masuk untuk penonton, panitia mendapatkan pemasukan dari tiket titipan kendaraan yang bisa disumbangkan untuk pengembangan pendidikan Islam di madrasah setempat.
Final antara Payo-Payo menghadapi Senopati akan menjadi puncak antusiasme penonton karena dipredikasi menyajikan pertandingan ketat. 
“Diperkuat Azis ‘Gecak Watu’ dan Pincuk, lawan kami memiliki serangan dengan smash tajam dan menukik. Kami harus waspada dan menjaga modal kekompakan bermain karena pemain-pemain bon kami seperti Kara, Sarebo, Landung, Didik, dan  Gambir sering berlatih bareng di klub Payo-Payo Suwawal, Kecamatan Mlonggo. Tosser Yeni selalu bersama mereka sehingga tahu karakter umpan yang disukai tiap pemain”, kata official Payo-Payo Aksal Kalyana.
Dengan karakter lawan yang kuat dalam menyerang, Payo-Payo akan memperkuat pertahanan dengan menurunkan libero Gace Rudiyanto. 
“Dalam empat pertandingan sejak penyisihan sampai semifinal, kami belum pernah menurunkan libero. Hasilnya kami kehilangan masing-masing satu set di perempat final dan semifinal. Mudah-mudahan di final pertahanan kami lebih rapat”, tambahnya. Payo-Payo vs Senopati di Final Karang Taruna 21 Cup
Klub bola voli Payo-Payo asal Bawu, akan berebut gelar juara dengan Senopati Mindahan pada final turnamen bola voli Karang Taruna 21 Cup tahun 2016. Partai final akan berlangsung di lapangan Mojo, Desa Bawu, Kecamatan Batealit, Selasa sore (15/11). 
“Keduanya berhak ke final setelah mengatasi lawan masing-masing di babak semifinal yang berlangsung Rabu dan Jum’at lalu. Senopati mengalahkan Galaksi Muda, sedangkan Payo-Payo menundukkan Predator Bawu dengan skor 3 – 1”, kata panitia yang juga pelatih kenamaan Jepara, Asri Prasojo. Dengan demikian, perebutan tempat ketiga yang berlangsung Senin sore (14/11), akan mempertemukan Galaksi Muda menghadapi Predator.
Menurut Asri, turnamen ini diikuti 19 klub terbaik di Kecamatan Batealit. Dimaksudkan untuk menggairahkan bola voli di wilayah tersebut, panitia membebaskan peserta mengambil pemain bon dari seluruh wilayah Jepara. Dengan cara ini antusiasme suporter cukup besar. Meski tidak ada tiket masuk untuk penonton, panitia mendapatkan pemasukan dari tiket titipan kendaraan yang bisa disumbangkan untuk pengembangan pendidikan Islam di madrasah setempat.
Final antara Payo-Payo menghadapi Senopati akan menjadi puncak antusiasme penonton karena dipredikasi menyajikan pertandingan ketat. 
“Diperkuat Azis ‘Gecak Watu’ dan Pincuk, lawan kami memiliki serangan dengan smash tajam dan menukik. Kami harus waspada dan menjaga modal kekompakan bermain karena pemain-pemain bon kami seperti Kara, Sarebo, Landung, Didik, dan  Gambir sering berlatih bareng di klub Payo-Payo Suwawal, Kecamatan Mlonggo. Tosser Yeni selalu bersama mereka sehingga tahu karakter umpan yang disukai tiap pemain”, kata official Payo-Payo Aksal Kalyana.
Dengan karakter lawan yang kuat dalam menyerang, Payo-Payo akan memperkuat pertahanan dengan menurunkan libero Gace Rudiyanto. 
“Dalam empat pertandingan sejak penyisihan sampai semifinal, kami belum pernah menurunkan libero. Hasilnya kami kehilangan masing-masing satu set di perempat final dan semifinal. Mudah-mudahan di final pertahanan kami lebih rapat”, tambahnya.[klikFakta.com/065]
Share:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *