Sejumlah anak sekolah mengikuti kegiatan penyerahan bantuan anak asuh di Pendapa Kabupaten Jepara. [klikFakta.com/065] |
klikFakta.com, Jepara – Data dari Badan Pusat Statistik Kabupaten Jepara menunjukkan bahwa Angka Kemiskinan di Kabupaten Jepara sebesar 8,55 persen, atau sebanyak 100.500 orang dikategorikan sebagai penduduk miskin. Tidak bisa dipungkiri bahwa keadaan ini juga membawa pengaruh terhadap catatan angka putus sekolah yang ada di Jepara.
Hal itu seperti yang disampaikan Staf Ahli Bupati Jepara bidang kemasyarakatan dan SDM Bambang Slamet Raharjo. Menurutnya, data tahun 2015, anak putus sekolah (drop out) yang ada di Kabupaten Jepara sebanyak 646 anak, yang terdiri dari 60 siswa SD, 125 siswa SMP, 55 siswa SMU, dan 406 siswa SMK.
“Melihat dari data tersebut, saya juga menghimbau para PNS di lingkungan pemerintah daerah untuk dapat menyisihkan sedikit rejekinya untuk anak asuh, anak putus sekolah dan anak hampir putus sekolah. Sebagian rejeki kita adalah rejeki mereka juga sehingga sudah selayaknya kita memberikan bantuan tersebut,” kata Slamet.
Lembaga Gerakan Nasional Orang Tua Asuh (LGNOTA) Kabupaten Jepara menyerahkan bantuan untuk anak asuh tahap II di Pendopo Kabupaten Jepara. Kegiatan ini di buka oleh Staf ahli Bupati bidang Kemasyarakatan dan SDM Bambang Slamet Raharjo. Acara ini dihadiri Ketua Dharma Wanita Persatuan Kabupaten Jepara Ny Susi Sholih dan para undangan dari SKPD.
Ketua LGNOTA Kabupaten Jepara Ny. Yuliati Junaidi mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan program kerja dari LGNOTA Kabupaten Jepara tahun 2016. Tujuan kegiatan ini adalah terwujudnya pemeratan dalammkesempatan pendidikan bagi setiap anak usia sekolah dan bagi keluarga yang tak mampu melalui pemberdayaan tradisi masyarakat sebagai orang tua asuh demi masa depan bangsa.
“Dana bantuan anak asuh LGNOTA tahun 2016 kami peroleh dari pemda donator dari semua elemen masyarakat, pejabat SKPD, Baznas Kabupaten Jepara, CSR PLTU, BUMN, BUMD dan sejak tahun 2014 kami sudah melakukan kerjasama dengan Bapermasdes untuk menggalang bantuan anak asuh dari Petinggi melalui dana ADD,” kata Yuliati.
Lebih lanjut Ketua LGNOTA menerangkan untuk tahun 2016 bantuan anak asuh bagi setiap siwa SD/MI sebesar Rp. 200 ribu dan Rp. 250 ribu untuk siswa SMP/MTs setiap tahunnya. Untk penyerahan bantuan untuk anak asuh tahun ini kita bagi dua tahap. Untuk tahap pertama dilakukan pada bulan Mei 2016 diberikan dimasing-masing kecamatan yang tersebar di 16 Kecamatan se-Kabupaten Jepara bagi anak asuh pada masa pelajaran 2015/2016 yang duduk di kelas 6 SD/MI dan kelas 9 SMP/MTs. Dan tahun ini juga kita telah memberikan bantuan kepada anak asuh bagi siswa-siswi SLB dan putra-putri pertuni (Persatuan tuna netra).
“Dan untuk penyerahan bantuan anak asuh tahap II ini kami akan laksankan dalam tiga waktu diantaranya pada 11 Nopember kami serahkan di Kecamatan Kalinyamatan Welahan, Mayong dan Nalumsari. Kemudian tanggal 16 Nopember 2016 ini kami serahakan bantuan untuk anak asuh kecamatan Jepara, Tahunan, Bangsri, Mlonggo, Batealit, Pakis Aji, Kedung, Pecangaan kami serahkan di Pendopo Kabupaten Jepara. dan untuk besok pagi tanggal 17 Nopember 2016 kami akan menyerahkan bantuan anak asuh untuk Kecamatan Kembang, Keling dan Donorojo, kami kan melakukan di Kecamatan keling, sedangkan untuk Karimunjawa sudah diserahkan pada tanggal 11 Nopember 2016,” terangnya.
Dengan dukungan dana yang besar LGNOTA Kabupaten Jepara terus meningkatkan jumlah anak asuhnya tahun ke tahun. di tahun 2012 kami telah memberikan bantuan anak asuh sebanyak 641, tahun 2013 memberikan bantuan kepada 656 anak, kemudian tahun 2014 kita memberikan bantuan kepada 904 anak dan untuk tahun 2015 kita telah memberikan sebanyak 960 siswa. Sedangkan untuk tahun 2016 ini kita memberikan bantuan kepada anak sebanyak 1,514 anak. Dan kami juga mempunyai dua desa binaan untuk LGNOTA yaitu desa Karanggondang Kecamatan Mlonggo dan desa Bondo Kecamatan Bangsri. Kabupaten Jepara merupakan salah satu Kabupaten yang menyerahkan bantuan anak asuh secara bersinambungan. [klikFakta.com/065]